Rasulullah (SAW) mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berbagi makanan dengan siapa saja. Dalam tulisan sebelumnya, telah disampaikan sembilanbelas pola dan cara makan beliau. Di antaranya adalah tidak mencela makanan, makan dengan tangan kanan, membaca basmalah sebelum makan, makan dengan tiga jari, dan tidak duduk bersandar. Kali ini, akan dipaparkan sejumlah pola dan cara makan Rasulullah (SAW) lainnya.
Pertama, Rasulullah (SAW) melarang mengambil atau mengeluarkan napas dalam gelas minum. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda, “Jika salah seorang kalian minum, maka janganlah bernapas di dalam gelas. Namun, jauhkanlah gelas itu dari mulutnya” (HR Ibnu Majah). Ibnu ‘Abbâs juga meriwayatkan bahwa Nabi (SAW) melarang mengeluarkan napas pada makanan dan minuman kecuali ada kebutuhan (HR Ahmad dan al-Thabrani). Jika minum dengan satu napas tidak puas, lakukan sampai tiga kali, karena cara ini lebih mampu menghapus rasa haus.
Kedua, makan dan minumlah dengan tidak berlebihan, sebagaimana diperingatkan dalam Al-Qur’an, “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan” (QS al-A’raf [7]:31). Ketiga, Rasulullah (SAW) mengajarkan untuk melumat sisa-sisa makanan yang masih menempel pada jari-jari. Anas meriwayatkan bahwa beliau selalu melumat ketiga jarinya ketika makan (HR al-Tirmidzi).
Keempat, ketika makanan dibawakan oleh seseorang atau pelayan, sebaiknya kita menerima makanan itu dengan senang hati dan menikmatinya. Rasulullah (SAW) bersabda, “Jika pelayanmu datang membawa makanan maka terima dan nikmatilah” (HR al-Bukhari). Kelima, beliau mengajarkan untuk selalu berbagi makanan, “Jika kalian memasak dalam sebuah wajan, maka perbanyaklah airnya agar tetangga kalian dapat turut menikmatinya” (HR al-Bukhari).
Keenam, kita hendaknya menghabiskan makanan yang sudah dalam piring kita. Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah (SAW) pernah terkejut karena al-tsufl, yaitu makanan yang tersisa (HR Ahmad dan al-Hakim). Ketujuh, jika makanan kita terkena lalat, maka celupkanlah seluruh lalat itu, “Ketika ada lalat masuk ke dalam minuman kalian, maka celupkanlah seluruh tubuh lalat itu lalu angkat kembali” (HR al-Bukhari).
Kedelapan, Rasulullah (SAW) mengajarkan agar menghindari makanan-makanan berbau, seperti bawang, kecuali setelah dimasak sempurna sehingga hilang baunya. Beliau bersabda, “Siapa yang makan bawang merah atau bawang putih, hendaklah dia menjauhi kami, menjauhi masjid kami” (HR al-Bukhari). Selain itu, semua makanan yang beraroma tidak sedap dan mengganggu orang banyak dapat diperlakukan seperti bawang merah dan bawang putih.
Dengan mengikuti pola dan cara makan yang diajarkan oleh Rasulullah (SAW), kita tidak hanya mendapatkan keberkahan dalam makanan, tetapi juga meningkatkan hubungan sosial dengan sesama. Semoga kita dapat mengamalkan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari.