- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Ziarah Kubur: Makna dan Adab yang Harus Diperhatikan

Google Search Widget

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam sebagai sarana untuk menyadarkan manusia akan keterbatasan hidup dan kehidupan setelah mati. Tujuan utama dari ziarah kubur adalah untuk mengingatkan kita pada kematian, sehingga kita dapat merenung dan memperbaiki diri. Hal ini tercermin dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Silakan ziarah karena sungguh ziarah kubur dapat mengingatkan kalian pada kematian” (HR Muslim).

Rasulullah (SAW) juga menganjurkan umatnya untuk melakukan ziarah kubur sebagai cara untuk mengingatkan diri pada alam akhirat dan bersikap zuhud dalam menjalani kehidupan. Dalam hadits yang lain, beliau bersabda: “Dulu aku pernah melarang kalian untuk ziarah kubur. Sekarang, silakan ziarah karena sungguh ziarah kubur dapat membuat kalian zuhud di dunia dan dapat mengingatkan kalian pada akhirat” (HR Ibnu Majah).

Namun, terkadang ziarah kubur tidak memberikan makna yang berarti bagi peziarah. Dalam kondisi tertentu, ziarah kubur mungkin tidak membuat seseorang menjadi lebih reflektif atau mengingat kematian. Untuk menghindari hal ini, para ulama menggarisbawahi pentingnya memperhatikan adab saat melakukan ziarah kubur.

Syekh Ihsan Jampes dari Kediri mengutip pandangan ulama yang menyatakan bahwa sebaiknya peziarah kubur berada dalam kondisi lapar, karena kenyang dapat menghalangi seseorang untuk mengambil pelajaran dari orang yang telah wafat. Selain itu, peziarah juga seharusnya tidak berniat melakukan maksiat, karena orang yang berniat maksiat berada dalam hadirat setan, sehingga tidak mungkin mendapatkan hikmah.

Peziarah dianjurkan untuk memperbanyak puasa saat melakukan ziarah kubur, guna mengosongkan keinginan duniawi dari dalam batin. Hal ini penting agar ziarah kubur dapat memberikan pelajaran yang berarti. Selain itu, peziarah juga disarankan untuk bersikap zuhud terhadap dunia, karena cinta dunia dapat membuat hati menjadi keras dan menghalangi seseorang untuk mengambil pelajaran dari melihat kuburan.

Praktik ziarah kubur tetap memiliki nilai penting meskipun peziarah tidak mendapatkan hikmah secara langsung. Ziarah kubur juga berfungsi untuk mendidik anak-anak dalam mentradisikan sunnah, serta memberikan pahala melalui tahlil dan wirid yang dibaca di makam. Selain itu, peziarah menunaikan kewajiban bakti kepada orang-orang yang telah wafat dan mendapatkan berkah dari para wali dengan menziarahi makam kekasih Allah. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?