Manusia dianugerahi oleh Allah ﷻ dengan tujuh anggota tubuh yang memiliki kewajiban untuk dijaga dari hal-hal yang haram. Dalam kitab Risalah al-Mustarsyidin, Harits al-Muhasibi menekankan pentingnya menjaga anggota tubuh, dengan menyatakan bahwa menjaga anggota tubuh adalah wajib, sedangkan menghindari perilaku berlebih-lebihan adalah keutamaan. Tujuh anggota tubuh yang dimaksud adalah pendengaran, penglihatan, penciuman, lisan, kedua tangan, kedua kaki, dan hati. Hati merupakan bagian terpenting yang menggerakkan seluruh anggota tubuh.
Kewajiban hati mencakup beriman kepada Allah ﷻ, tobat, dan ikhlas dalam mengamalkan perintah-Nya. Hati yang baik akan mencerminkan kebaikan seluruh jasad. Dalam hadits dijelaskan bahwa jika hati baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan sebaliknya.
Kewajiban lisan meliputi kejujuran dalam setiap keadaan serta menghindari ucapan yang menyakiti orang lain. Kejujuran adalah cerminan dari apa yang ada di hati, dan menjaga lisan merupakan jaminan untuk mendapatkan surga.
Kewajiban mata adalah menjaga pandangan dari sesuatu yang haram. Kita harus menghindari keinginan untuk melihat hal-hal yang dilarang. Pandangan yang tidak dijaga dapat menjadi panah iblis yang membahayakan iman.
Kewajiban telinga juga penting, di mana kita harus menghindari mendengar perkataan yang dilarang. Pendengaran yang tidak terjaga dapat dengan cepat mempengaruhi hati.
Indra penciuman juga memiliki kewajiban yang sama, yaitu tidak mencium sesuatu yang dilarang. Khalifah Umar bin Abdul Aziz pernah menunjukkan sikap wara’ dengan menutup hidungnya saat menerima minyak misik yang bukan miliknya.
Kedua tangan dan kaki juga memiliki kewajiban untuk tidak digunakan dalam hal-hal yang dilarang. Setiap langkah dan tindakan harus dicatat sebagai baik atau buruk, dan kita harus berhati-hati dalam setiap gerakan.
Dengan mengetahui kewajiban tujuh anggota tubuh ini, diharapkan kita dapat menjaga diri dari hal-hal yang dilarang dan senantiasa berusaha untuk memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah ﷻ.