- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Empat Rampasan yang Dihadapi Setiap Manusia

Google Search Widget

Dalam perjalanan hidup, setiap manusia akan menghadapi empat rampasan yang tak terhindarkan, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Al-Isti’dâd li Yaumil Ma’âd oleh Imam Ibnu Hajar dan disyarahi oleh Syekh Nawawi Banten. Keempat rampasan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, Malaikat maut akan mengambil nyawa manusia secara paksa. Setiap individu memiliki ajal yang telah ditentukan oleh Allah, dan saat waktu itu tiba, tidak ada yang dapat menunda atau mengubahnya. Ketika malaikat maut datang, ia akan mencabut roh tanpa kompromi. Hal ini seharusnya menjadi pengingat bagi setiap orang untuk senantiasa berhati-hati dalam tindakan dan ucapan, agar tidak dalam keadaan yang tidak diridhoi oleh Allah saat ajal menjemput.

Kedua, cacing akan memakan tubuh manusia setelah meninggal. Setelah dikuburkan, jasad yang telah tak bernyawa akan menjadi makanan bagi binatang-binatang kecil. Meskipun ada jenazah yang tetap utuh meski telah bertahun-tahun dikubur, ini adalah kehendak Allah. Banyak orang lebih memperhatikan kebutuhan fisik mereka daripada ruh, padahal ruh juga memerlukan perhatian dan ilmu yang bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sangat disayangkan jika seseorang lebih mengutamakan perawatan fisik yang pada akhirnya akan menjadi makanan cacing, sementara ruh yang abadi di akhirat diabaikan.

Ketiga, ahli waris akan mengambil harta secara paksa. Setelah seseorang meninggal, semua harta yang ditinggalkan akan diwariskan kepada ahli waris, tanpa bisa ditolak. Hal ini menuntut setiap individu untuk bijak dalam mencari dan menggunakan harta, serta mengingat bahwa harta yang disedekahkan adalah yang sebenarnya akan menjadi milik kita di akhirat. Harta yang disedekahkan akan kembali dalam jumlah berlipat-lipat sebagai tabungan untuk kebahagiaan abadi.

Keempat, musuh akan mengambil pahala ibadah. Setiap tindakan zalim yang dilakukan terhadap orang lain akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat. Jika seseorang melakukan perbuatan buruk kepada orang lain, pahala ibadahnya akan dibayarkan kepada orang yang dizalimi. Dalam konteks kehidupan berpolitik, hal ini menjadi penting untuk diperhatikan agar tidak menumbuhkan rasa benci yang dapat merugikan diri sendiri. Setiap ucapan dan tindakan yang tidak pantas terhadap lawan politik dapat mengakibatkan hilangnya pahala yang telah dikumpulkan selama ini.

Keempat rampasan ini menjadi pengingat bagi setiap manusia untuk senantiasa introspeksi diri dan memperhatikan kualitas hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 12

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?