Ibadah adalah ritual yang dilakukan oleh umat beragama untuk memperkuat spiritualitas dan memperkaya batin. Namun, terkadang ibadah seperti shalat, puasa, atau umrah terasa hampa dan kering makna. Syekh Muhammad (SAW) mengungkapkan bahwa salah satu penyebabnya adalah kecintaan terhadap dunia.
Ketika ibadah dilakukan hanya sebagai rutinitas tanpa kesadaran penuh, maka kepuasan batin yang diharapkan tidak akan tercapai. Meskipun jumlah ibadah yang dilakukan besar, kualitasnya menjadi rendah di sisi Allah. Syekh Abu Hasan As-Syadzili (RA) menyatakan bahwa ibadah yang dilakukan dengan hati yang terikat pada dunia akan membuat hati bimbang dan tubuh lelah. Ibadah seperti ini, meskipun banyak secara kuantitas, dianggap sedikit karena tidak memberikan makna yang mendalam.
Syekh Muhammad (SAW) juga menjelaskan bahwa mereka yang terlalu mencintai dunia, meskipun aktif dalam beribadah, tidak menunjukkan tanda-tanda kezuhudan dalam ucapan, pikiran, dan tindakan sehari-hari. Ibadah mereka tidak memberikan gizi rohani yang seharusnya. Banyak pecinta dunia yang melakukan puasa, shalat, dan haji dalam jumlah yang banyak, namun tetap tidak merasakan cahaya zuhud dan kenikmatan dari ibadah tersebut.
Orang-orang yang terjebak dalam kecintaan dunia akan sulit merasakan kenikmatan ibadah. Ucapan, pikiran, dan perilaku mereka menunjukkan keinginan yang kuat terhadap hal-hal duniawi. Untuk itu, sikap zuhud sebagai fondasi ibadah harus ditanamkan dengan kuat agar ibadah yang dilakukan dapat memberikan makna yang sesungguhnya. Wallahu a’lam.