- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Ghibah dan Buruk Sangka dalam Hati

Google Search Widget

Ghibah dan buruk sangka adalah dua perilaku yang tidak hanya dapat diungkapkan secara lisan, tetapi juga dapat tersimpan di dalam hati. Kita sering kali menggunjing orang lain dalam pikiran kita, membahas kekurangan mereka dalam dialog internal. Kedua tindakan ini jelas dilarang, sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Jauhilah banyak sangka” (Al-Hujurat: 12). Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Muhammad (SAW) bersabda, “Jauhilah sangka, karena sangkaan adalah perkataan paling dusta.” Ini menunjukkan bahwa buruk sangka dan ghibah, baik yang diucapkan kepada orang lain maupun yang dipikirkan dalam hati, adalah tindakan yang harus dihindari.

Meskipun angan-angan buruk tentang orang lain sering kali muncul tanpa kita kehendaki, penting untuk segera menanggapi pikiran-pikiran tersebut dengan menolaknya. Ketidakmampuan kita untuk mengontrol angan-angan tersebut tidak berarti kita tidak bertanggung jawab. Angan-angan yang tidak berlanjut dan tidak diteguhkan oleh pemikiran kita dapat diampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad (SAW), “Sungguh, Allah memaafkan umatku atas ucapan yang terbersit di dalam dirinya selagi tidak diutarakan atau diamalkan.”

Ulama menjelaskan bahwa angan-angan dalam hati tidak selalu berarti ghibah; hal tersebut bisa mencakup berbagai kemaksiatan yang terlintas di pikiran. Oleh karena itu, penting untuk segera mengganti pikiran negatif dengan yang positif. Dengan cara ini, kita dapat menjaga hati dan pikiran kita tetap bersih dari prasangka buruk dan ghibah. Wallahu a‘lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 12

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?