Di antara kita, selalu ada beberapa orang yang cepat terlibat dalam berbagai pembicaraan. Mereka cenderung mengungkapkan pendapatnya tentang segala hal dan berbagi informasi yang mereka terima, baik dari video pendek maupun aplikasi WhatsApp. Namun, karakter seperti ini pernah diingatkan oleh Syekh Ibnu Athaillah dalam hikmahnya yang menyatakan bahwa orang yang selalu menjawab setiap pertanyaan dan mengungkapkan semua yang disaksikannya menunjukkan tanda kebodohan.
Syekh Syarqawi menjelaskan bahwa tidak semua informasi perlu dibagikan kepada orang lain. Setiap individu memiliki tingkat kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Informasi yang kita miliki mungkin tidak diperlukan oleh orang lain, dan niat baik kita dalam berbagi informasi bisa saja disalahpahami. Ia juga menekankan bahwa pengalaman spiritual tidak dapat disampaikan kecuali dengan isyarat dan petunjuk, karena ungkapan verbal hanya akan membuatnya semakin kabur.
Hal ini sejalan dengan penjelasan Syekh Ahmad Zarruq mengenai sifat informasi yang bersifat umum dan khusus. Ada informasi yang dapat dikonsumsi oleh semua orang, tetapi ada juga informasi yang hanya layak untuk kalangan tertentu. Setiap situasi memiliki konteks dan audiensnya masing-masing, sehingga penting bagi kita untuk berbagi informasi sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman orang lain.
Semoga kita termasuk dalam golongan yang berbagi informasi dengan bijak dan memahami konteks serta situasi di sekitar kita. Semoga kita dapat berbicara sesuai dengan kapasitas kita tanpa memaksakan diri untuk menyampaikan segala hal.