- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menjaga Kalimat Tauhid dan Memahami Intinya

Google Search Widget

Imam Al-Ghazali mengingatkan pentingnya menjaga kalimat tauhid yang mulia, lā ilāha illallāh, yang berarti tiada Tuhan selain Allah. Ia menekankan perlunya memperhatikan substansi dari kalimat tauhid tersebut. Menurutnya, tauhid adalah inti yang sangat berharga, sehingga harus diperhatikan oleh setiap orang yang mengucapkan tahlil tersebut. Imam Al-Ghazali menyayangkan bahwa banyak orang lebih fokus pada aspek permukaan tauhid daripada pada esensi dan substansinya. Dalam kitabnya, ia menyatakan bahwa tauhid adalah mutiara berharga yang memiliki dua kulit, di mana satu kulit lebih jauh dari inti dibandingkan yang lainnya. Banyak orang cenderung menghargai kulit permukaan ini dan mengabaikan inti tauhid secara keseluruhan.

Imam Al-Ghazali menjelaskan dua kulit permukaan dan inti tauhid. Kulit pertama adalah ucapan lisan kalimat tauhid, lā ilāha illallāh, yang mengandung penolakan terhadap tasybih yang diungkapkan oleh kaum Nasrani. Namun, ucapan ini juga bisa diucapkan oleh kaum munafik yang tidak memiliki keyakinan yang sama di dalam hati mereka. Kulit kedua adalah keyakinan yang bebas dari keraguan, penentangan, dan pengingkaran terhadap substansi pesan kalimat tauhid. Keyakinan ini merupakan akidah yang dijaga oleh masyarakat awam dan kaum teolog untuk melindungi kemurnian tauhid dari potensi penyimpangan.

Inti tauhid, menurut Imam Al-Ghazali, adalah keyakinan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, yang mengalihkan pandangan dari sebab-sebab lain dan mengharuskan penyembahan kepada Allah dengan keesaan ibadah tanpa menyembah yang lain. Semua bentuk penyembahan yang tidak mengacu pada inti tauhid ini tidak termasuk ke dalam kategori tauhid yang sejati. Imam Al-Ghazali merujuk pada Surat Al-Jatsiyah ayat 23 dan hadits yang diriwayatkan oleh At-Thabarani, yang mengingatkan kita akan bahaya menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan.

Dengan demikian, Imam Al-Ghazali menegaskan pentingnya memahami dan menjaga kalimat tauhid, tidak hanya pada aspek permukaan, tetapi juga pada inti dan substansinya. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 15

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?