- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Malaikat dalam Perspektif Islam

Google Search Widget

Pakar tafsir terkemuka asal Indonesia, Prof Muhammad Quraish Shihab, mengungkapkan bahwa dzikir dan shalawat secara berjamaah merupakan media yang dapat mengumpulkan malaikat dan manusia. Kehadiran manusia yang setia menghadiri majelis dzikir, shalawat, dan ilmu sangatlah mulia. Menurut Quraish Shihab, berdasarkan riwayat Imam Bukhari, malaikat-malaikat hadir di majelis dzikir. Setelah majelis selesai, malaikat-malaikat tersebut kembali kepada Allah dan melaporkan kehadiran mereka. Allah berfirman untuk melimpahkan rahmat dan ampunan kepada mereka, meskipun ada di antara mereka yang hadir tidak dengan niat berdzikir. Allah tetap memerintahkan malaikat untuk mengampuni mereka karena mereka mendekat kepada orang-orang yang berdzikir.

Kehadiran malaikat dalam kehidupan manusia menunjukkan kedekatan mereka dengan setiap aspek kehidupan. Seorang Muslim wajib mempercayai adanya malaikat sesuai dengan rukun iman kedua. Mengenal malaikat adalah penting, namun mengenal Allah adalah hal yang utama. Malaikat yang berinteraksi langsung dalam kehidupan manusia dapat menjadi pemandu untuk lebih mengenal Allah.

Dalam konteks ini, Quraish Shihab mengutip pandangan Bertrand Russell, seorang filosof Inggris, yang membedakan dua dorongan berbeda dalam memahami wujud: pandangan sufi yang langsung dan pandangan ilmiah yang mengandalkan akal. Dari kedua pandangan ini, ilmu menjadi benang merah. Ada ilmu laduni yang diturunkan langsung oleh Allah dan ilmu yang diperoleh melalui usaha keras.

Hanya orang-orang istimewa yang dapat merasakan kehadiran malaikat, seperti Nabi Muhammad (SAW) yang merasakan kehadiran malaikat Jibril saat menerima wahyu pertama di Gua Hira. Dalam bahasa Arab, malaikat merupakan bentuk jamak dari malak, yang berarti utusan Tuhan untuk berbagai fungsi. Mengenai jumlah malaikat, Quraish Shihab menyatakan bahwa jumlah mereka tidak terhitung, kecuali Allah yang mengetahuinya. Beberapa riwayat menunjukkan gambaran jumlah malaikat di tempat tertentu, seperti hadits yang menyebutkan bahwa Neraka Jahannam memiliki tujuh puluh ribu kendali, masing-masing ditarik oleh tujuh puluh ribu malaikat.

Quraish Shihab juga membahas ciri, sifat, dan kemampuan malaikat. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali terpesona oleh keajaiban yang datang pada diri seseorang. Salah satu kemampuan malaikat adalah dapat mengubah diri menjadi manusia. Oleh karena itu, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan agar manusia tidak meremehkan orang lain, karena bisa jadi mereka adalah malaikat yang menyamar sebagai manusia.

Hubungan antara malaikat dan Nabi Adam (AS) juga penting untuk dipahami, mengingat Nabi Adam adalah manusia pertama. Keterangan mengenai komunikasi antara malaikat dan manusia pertama ini memberikan wawasan mendalam tentang interaksi antara makhluk Allah yang berbeda.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?