- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Perbedaan antara Ridha dan Ikhlas

3 weeks ago

2 min read

Perbedaan antara ridha dan ikhlas terletak pada makna, fokus, dan konteks penggunaannya dalam kerangka ajaran Islam. Berikut penjelasannya:

1. Ridha

Ridha (رِضَى) secara harfiah berarti “kerelaan” atau “kepuasan hati”. Istilah ini memiliki beberapa dimensi dalam penggunaannya:

  • Makna Utama: Ridha adalah keadaan hati yang menerima dengan tulus segala ketentuan Allah, baik berupa hal yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Dalam arti lain, ridha adalah sikap penerimaan tanpa keluh kesah terhadap takdir Allah.
  • Fokus: Lebih berfokus pada sikap seseorang terhadap apa yang datang dari Allah (qadha dan qadar). Orang yang ridha tidak menyalahkan takdir, bahkan dalam ujian atau cobaan berat sekalipun.
  • Konteks: Ridha sering kali muncul setelah seseorang menghadapi sesuatu yang sudah terjadi. Misalnya, setelah kehilangan harta atau orang tercinta, seseorang yang ridha tetap menerima situasi itu dengan lapang dada sebagai bagian dari kehendak Allah.
  • Dalil: Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya…”
    (QS. Al-Bayyinah: 8) Di sini, ridha juga merupakan sifat Allah terhadap hamba-Nya yang taat.

2. Ikhlas

Ikhlas (إِخْلَاص) secara harfiah berarti “kemurnian” atau “keikhlasan”. Dalam konteks agama, ikhlas merujuk pada tindakan atau niat yang semata-mata dilakukan karena Allah, tanpa mengharapkan pujian, balasan duniawi, atau kepentingan pribadi.

  • Makna Utama: Ikhlas adalah membersihkan niat dari segala unsur selain mencari keredhaan Allah. Amal perbuatan seseorang dikatakan ikhlas jika dilakukan hanya untuk Allah, bukan untuk mendapat pengakuan orang lain.
  • Fokus: Lebih berfokus pada niat dan motivasi di balik perbuatan seseorang. Ikhlas berkaitan dengan kualitas batin saat melakukan suatu amal atau ibadah.
  • Konteks: Ikhlas terjadi sebelum dan selama seseorang melakukan perbuatan. Misalnya, seseorang yang sholat hanya karena Allah, bukan karena ingin dilihat sebagai orang alim.
  • Dalil: Allah berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama…”
    (QS. Al-Bayyinah: 5)

Perbedaan Utama

AspekRidhaIkhlas
DefinisiPenerimaan penuh terhadap takdir Allah.Memurnikan niat hanya untuk Allah.
FokusSikap hati setelah menerima sesuatu.Niat dan motivasi dalam perbuatan.
Konteks WaktuBiasanya muncul setelah suatu kejadian.Terjadi sebelum dan selama beramal.
ObjekTakdir atau ketentuan Allah.Amal perbuatan atau ibadah.

Hubungan Ridha dan Ikhlas

Meskipun berbeda, ridha dan ikhlas saling melengkapi. Orang yang ikhlas dalam amalnya akan lebih mudah mencapai ridha terhadap ketentuan Allah. Sebaliknya, orang yang ridha kepada Allah cenderung lebih tulus dan ikhlas dalam menjalankan ibadahnya.

Keduanya adalah sifat mulia yang menjadi tanda kesempurnaan iman seorang Muslim.

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Fenomena Dosa bagi Salik

Mengapa setelah kita (terutama para pemuda) masuk tarekat (terutama setelah mengikuti suluk), terasa sangat sulit untuk melakukan dosa, meskipun keinginan itu ada? Dan saat kita

Catatan

Lihatlah Burung-Burung Itu!

78. “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”

Catatan

Mustahil Bersyukur

Mustahil bisa mensyukuri apabila belum pernah menikmati. Mustahil bisa menikmati apabila belum pernah menyadari. Mustahil bisa menyadari apabila belum terbuka mata hati. Bersyukurlah hari ini,

Catatan

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?