Masyarakat Indonesia saat ini tengah dihebohkan dengan acara debat capres-cawapres yang diselenggarakan oleh KPU sebanyak lima kali. Sebagian penonton merespons debat tersebut dengan bijak dan tenang, namun tak sedikit pula yang terpancing emosi hingga meluapkan perasaannya di media sosial.
Debat, sebagai salah satu bentuk aktivitas diskusi, kerap menimbulkan pro dan kontra di antara para pendukung dan lawan debat. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa melalui debat, seseorang dapat menguji seberapa tajam argumen dan gagasan yang mereka miliki.
Dalam sejarah dakwah Rasulullah SAW, beliau juga terlibat dalam berbagai diskusi dan perdebatan dengan Ahli Kitab mengenai berbagai hal, seperti kepercayaan Nabi Ibrahim dan titik temu antara Islam dengan agama Ahli Kitab. Namun, ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa tanda kesesatan suatu kaum adalah ketika mereka terus menerus berdebat setelah mendapatkan petunjuk atau hidayah.
Hadits tersebut mengingatkan kita bahwa debat yang tidak memiliki tujuan untuk menemukan kebenaran, namun hanya untuk mempertahankan pendapat yang salah, merupakan sesuatu yang harus dihindari. Al-Qadhi ‘Iyadh menjelaskan bahwa larangan debat dalam hadits tersebut mengacu pada debat yang dilakukan dengan tujuan memanipulasi kebenaran, fanatisme yang membabi buta, dan menyebarkan doktrin yang sesat.
Meskipun demikian, tidak semua jenis debat dilarang dalam Islam. Debat ilmiah, diskusi akademik, serta pertukaran ide yang bertujuan untuk menjalankan pemerintahan suatu negara adalah contoh debat yang diperbolehkan.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami bahwa larangan Rasulullah SAW terhadap debat tertentu bukanlah larangan secara mutlak terhadap segala bentuk debat. Debata yang konstruktif, tujuan mencari kebenaran, serta edukatif tetap diperbolehkan dalam Islam.
Sebagai umat Islam, kita perlu menjaga akhlak dalam berdebat, memastikan bahwa tujuan dari setiap diskusi adalah untuk mencari kebenaran dan memberikan manfaat bagi orang lain. Semoga kita senantiasa diberikan hidayah untuk selalu berada di jalan yang benar.