Islam, agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 Masehi, telah menarik perhatian banyak anak muda pada awal kehadirannya. Menariknya, pelopor penyebaran Islam bukanlah orang tua, melainkan anak-anak muda dari kalangan sahabat Rasulullah SAW.
Anak-anak muda seperti Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqosh, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Mas’ud, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, dan Abu Ubaidah bin Jarrah merupakan contoh dari para sahabat muda yang tertarik pada ajaran Islam. Mereka memeluk Islam meskipun pada masa itu agama ini masih baru dan mendapat penolakan dari suku Quraisy di Makkah.
Apa yang membuat para anak muda ini tertarik pada Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw? Salah satu alasan utamanya adalah inklusivitas dalam ajaran Islam. Islam mengajarkan kesetaraan di antara individu tanpa memandang ras, etnis, atau latar belakang sosial. Hal ini sejalan dengan pesan-pesan keadilan, kasih sayang, dan perdamaian yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad.
Kesetaraan dalam Islam menjadi nilai fundamental yang menciptakan masyarakat adil, damai, dan harmonis. Ajaran Islam yang rasional dan logis juga menjadi daya tarik bagi para pemuda cerdas dan kritis di Makkah. Di tengah keberhalaan yang dominan pada masa itu, ajaran tauhid dalam Islam memberikan alternatif yang lebih masuk akal.
Tidak hanya itu, ketertarikan para anak muda pada Islam juga dipengaruhi oleh sosok Nabi Muhammad SAW yang luar biasa. Akhlak mulia, budi pekerti tinggi, serta kepribadian yang menarik membuat banyak sahabat Nabi, termasuk Abu Hurairah, Salman Al-Farisi, dan Ammar bin Yasir, terpesona dan akhirnya memeluk agama Islam.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inklusivitas, kesetaraan, rasionalitas ajaran, dan teladan sosok Nabi Muhammad merupakan faktor utama yang menjadikan Islam begitu menarik bagi para anak muda pada masa awal penyebarannya. Agama yang sederhana, logis, dan penuh kasih sayang ini memberikan harapan dan pedoman hidup yang baik bagi mereka yang mencari kebenaran.