Takwa merupakan amanah yang diberikan Allah kepada seluruh umat manusia, baik di masa lampau, masa kini, maupun masa depan. Karena dengan memiliki takwa, seseorang akan mendapatkan berbagai kebaikan di sisi-Nya. Salah satu bentuk pelaksanaan takwa terdapat dalam perintah puasa Ramadan. Tujuan akhir dari berpuasa adalah untuk mencapai ketakwaan.
Beberapa ulama mendefinisikan takwa sebagai menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, baik secara lahir maupun batin, sambil penuh penghormatan dan ketakutan kepada Allah. Syekh Jalaluddin dalam Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa takwa adalah bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Meraih gelar muttaqin (orang yang bertakwa) bukanlah hal yang mudah, namun merupakan suatu upaya yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Seorang hamba hanya dapat berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya, berdoa, dan bertawakal kepada Allah. Percaya bahwa Allah Yang Maha Pengasih akan menghargai usaha hamba-Nya. Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya dalam kemarahan-Nya. Bahkan bagi siapa saja yang bertakwa, Allah telah menjanjikan hadiah yang terindah.
Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan beberapa keutamaan bagi orang-orang yang bertakwa. Di antaranya adalah perlindungan Allah bagi mereka, pemberian ilmu dari sisi Allah, pembeda antara yang benar dan yang salah, keselamatan dari api neraka, jalan keluar dari kesulitan serta kelapangan rezeki yang tak terduga, serta dijanjikan surga sebagai balasan yang pantas bagi orang-orang yang bertakwa.
Merupakan suatu keberuntungan besar bagi setiap insan beriman untuk dapat mencapai kedudukan sebagai orang yang bertakwa. Dengan bertakwa, seseorang akan mendapatkan rahmat dan keridhaan Allah serta dijanjikan surga yang penuh dengan kenikmatan di sisi-Nya. Menjalani hidup dengan penuh takwa bukanlah hal yang mudah, namun merupakan kunci menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.