- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Dzikir: Ibadah yang Menyucikan Hati dan Menenangkan Jiwa

Google Search Widget

Dzikir merupakan aktivitas ibadah yang menjadi landasan utama bagi umat Islam, sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan hadits Nabi. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk mengingat-Nya sebanyak-banyaknya, serta bertasbih pada waktu pagi dan petang. Rasulullah SAW juga memberikan contoh nyata betapa pentingnya dzikir dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Kamus Al-Bisyri, dzikir berasal dari kata yang berarti menyebut atau mengucapkan asma Allah. Dalam konteks lain, dzikir juga dapat diartikan sebagai mengingat, memperhatikan, mengenang, atau bahkan mengambil pelajaran serta memahami ajaran-ajaran Allah. Dengan dzikir, seseorang dapat meraih rahmat, ketenangan, dan kasih sayang dari-Nya.

Adab dalam berdzikir sangatlah penting untuk menjalankan ibadah ini dengan benar dan efektif. Salah satu adab yang diajarkan adalah tidak minum saat berdzikir, karena panasnya dzikir dapat membakar kotoran-kotoran yang melekat pada hati. Para ulama juga menekankan agar dzikir dilakukan dalam keadaan suci, menghadap kiblat, serta menetralkan hati dari urusan duniawi.

Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi menjelaskan tentang sifat-sifat tercela yang ada dalam hati manusia, antara lain sabu’iyyah (sifat binatang buas), bahimiyyah (sifat kebinatangan), syaithaniyyah (sifat setan), dan uluhiyyah (sifat ketuhanan). Adapun Amin Syukur membagi sifat-sifat tersebut menjadi jalaliyyah (keagungan) dan jamaliyyah (kelembutan).

Dengan pemahaman akan pentingnya dzikir dan adab-adabnya, serta kesadaran akan kondisi hati, setiap muslim diharapkan dapat membersihkan hati dari penyakit-penyakitnya, menjernihkan yang kotor, dan menenteramkan yang bergejolak. Dzikir menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, meraih ketenangan jiwa, serta menyucikan hati dari segala bentuk kejahatan dan kesesatan.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?