Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wassalam telah memberikan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk aqidah, fiqih, dan etika beribadah. Fiqih sendiri mencakup beragam hal, termasuk fiqih kepemimpinan yang menjadi perhatian para ulama Ahlussunah wal Jamaah.

Aspek kepemimpinan ini ditempatkan dalam kategori fiqih atau cabang aqidah, bukan sebagai pokok aqidah. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terjebak dalam fanatisme buta sehingga perbedaan pendapat dianggap wajar.

Salah satu perbedaan yang muncul adalah mengenai konsep khalifah yang mengikuti manhaj kenabian (khilafah ala minhajin nubuwwah) dan kepemimpinan dua belas lelaki. Beberapa ulama menyatakan bahwa khilafah ala minhajin nubuwwah sudah terwujud melalui Khalifah Umar ibn Abdul Aziz, sementara yang lain menyebut bahwa khilafah ini terkait dengan Al-Mahdi di akhir zaman.

Terkait dengan dua belas pemimpin, umat Islam diyakini akan kokoh dalam persatuan selama dipimpin oleh dua belas orang tersebut. Istilah khalifah digunakan dalam beberapa hadits untuk merujuk pada dua belas pemimpin tersebut.

Perdebatan juga muncul mengenai apakah dua belas khalifah tersebut sudah muncul atau belum. Bagi yang meyakini bahwa dua belas khalifah telah berlalu, mereka menghitung dari Khulafaur Rasyidin, Hasan, Muawiyah, hingga Umar ibn Abdul Aziz sebagai salah satunya.

Al-Mahdi dianggap sebagai sosok yang akan muncul di akhir zaman sesuai dengan ramalan Rasulullah. Beliau akan membawa keadilan dan menjalankan kepemimpinan yang diridhai oleh langit dan bumi. Sebelum kemunculan Al-Mahdi, fase sebelumnya akan diwarnai oleh kezaliman dan perebutan kekuasaan.

Kepemimpinan Al-Mahdi dianggap sebagai khilafah ‘ala minhajin nubuwwah yang menegakkan keadilan. Setelah Al-Mahdi, akan muncul kepemimpinan definitif yaitu al-Qahthany.

Sebelum Al-Mahdi muncul, kepemimpinan akan dilanda fase kekuasaan diktator. Al-Mahdi akan membawa keadilan dan menegakkan Islam secara menyeluruh sebelum akhirnya wafat setelah tujuh tahun memimpin.

Kisah tentang Al-Mahdi dan kepemimpinan di akhir zaman menjadi topik yang menarik untuk dipelajari sebagai bagian dari pemahaman tentang ajaran Islam terkait dengan masa depan umat manusia.