- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Posisi Jari-Jemari dalam Shalat: Tata Cara yang Perlu Diperhatikan

Google Search Widget

Jarang orang memikirkan peran jari-jari tangannya selama shalat. Namun sebenarnya, jari-jari tangan dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan pahala jika kita mengetahui tata caranya. Banyak ibadah yang terkesan sepele, namun jika dilakukan dengan niat yang benar sebagai bagian dari sunnah, akan mendatangkan pahala. Salah satunya adalah mengenai posisi jari-jari tangan dalam shalat.

Penting untuk tidak mengabaikan posisi jari-jari tangan selama shalat. Ada tata cara dan waktu tertentu yang perlu diperhatikan dalam merenggangkan atau merapatkan jari-jari tersebut. Disunnahkan untuk merenggangkan jari-jari tangan saat mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, ruku’, bangun dari ruku’ (I’tidal), dan berdiri dari tahiyat awal. Begitu pula, disunnahkan untuk merenggangkan jari-jari ketika sedang rukuk, artinya jari-jari direnggangkan saat menekan lutut.

Berbeda halnya ketika sedang sujud, di sini posisi jari-jari sebaiknya rapat dan mengarah ke kiblat. Saat duduk di antara dua sujud, jari-jari juga sebaiknya tetap rapat di atas kedua lipatan kaki.

Selain itu, ketika melakukan tahiyat, jari-jari tangan kiri harus tetap rapat mengarah ke kiblat, sementara jari-jari tangan kanan menggenggam sambil menegakkan jari telunjuk mengarah ke kiblat.

Informasi ini diambil dari penjelasan Syaikh Nawawi al-Bantani dalam bukunya “Nihayatuz Zain”. Catatan ini pertama kali diterbitkan di NU Online pada Rabu, 22 Mei 2013 pukul 17:00 dan diunggah ulang oleh redaksi dengan sedikit penyuntingan.

Jika kita memperhatikan tata cara posisi jari-jemari dalam shalat sesuai dengan ajaran tersebut, maka akan membantu kita menjalankan ibadah dengan lebih baik dan khusyuk.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?