Puasa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam yang telah dewasa, berakal sehat, dan mampu melaksanakannya. Menurut ulama ahli fikih, hukum puasa terbagi menjadi empat kategori, yaitu wajib, sunnah, makruh, dan haram.
Puasa Wajib
Puasa wajib terdiri dari enam jenis menurut fikih Madzhab al-Imam al-Syafi’i, antara lain:
- Puasa Ramadlan
- Puasa Qadla’
- Puasa Kaffarat, seperti kaffarat dzihar, pembunuhan, atau jimak siang hari pada bulan Ramadlan.
- Puasa sebagai ganti penyembelihan haji dan umrah
- Puasa terkait shalat minta hujan (al-istisqa’) dengan perintah dari pemerintah
- Puasa nadzar
Puasa Sunnah
Puasa sunnah dibagi menjadi tiga kelompok:
- Puasa yang berulang setiap tahun, seperti puasa hari Arafah, tasua’, ‘asyura’, dan enam hari dari bulan Syawwal setelah Idul Fitri.
- Puasa yang berulang setiap bulan, misalnya ayyaam al-bidl dan ayyaam al-suud.
- Puasa yang berulang setiap tujuh hari, yaitu puasa pada hari Senin dan Kamis.
Puasa Makruh
Puasa yang termasuk dalam kategori makruh antara lain mengkhususkan hari Jumat, Sabtu, atau Ahad untuk berpuasa.
Puasa Haram
Puasa yang diharamkan terbagi menjadi dua:
- Puasa yang haram namun sah, contohnya puasa isteri tanpa izin suami dan puasa budak tanpa izin tuannya.
- Puasa yang haram dan tidak sah, seperti berpuasa pada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Tasyriq, separuh akhir bulan Sya’ban, ataupun pada hari yang meragukan.
Dengan memahami jenis-jenis puasa beserta hukumnya dalam Islam, diharapkan umat muslim dapat melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan keberkahan.