- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Memahami Kemaslahatan sebagai Inti Syariat Islam

Google Search Widget

Pada tulisan ini, kita akan membahas mengenai konsep kemaslahatan sebagai inti dari syariat Islam. Ide sentral dari syariat adalah untuk mewujudkan kemaslahatan, yang dalam pandangan al-Ghazali merupakan upaya dalam mencapai kesejahteraan. Penting untuk dicatat bahwa kemaslahatan selalu bersifat universal, artinya hal ini berlaku untuk seluruh manusia tanpa memandang kelompok atau bendera tertentu. Allah SWT tidak pernah memerintahkan sesuatu kecuali demi kemaslahatan hamba-Nya.

Dalam konteks hukum Islam (fiqih), kewajiban utama adalah memastikan bahwa setiap keputusan hukum memenuhi prinsip kemaslahatan tersebut. Dalam tafsir Al-Thabary, terdapat perdebatan mengenai ayat Al-Anbiya’: 107 yang menyoroti apakah rahmat yang ditujukan kepada seluruh alam meliputi baik orang mukmin maupun orang kafir. Pemahaman ini menekankan bahwa rahmat dari Allah meliputi seluruh alam, tanpa terkecuali.

Rasulullah SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, dan mengikuti ajaran-Nya berarti mendapatkan rahmat di dunia maupun akhirat. Menolak untuk mengikuti-Nya akan berakibat pada kesulitan dan musibah yang dialami umat-umat sebelumnya. Oleh karena itu, esensi utama dari utusan Allah adalah membawa rahmat bagi seluruh alam.

Syariat Islam harus diterapkan dengan penuh memperhatikan maqâshid-nya agar kemaslahatan dapat tercapai. Meninggalkan prinsip-prinsip tersebut sama artinya dengan melakukan kesalahan dan ketidakadilan. Keadilan merupakan prinsip utama dalam Islam, seperti yang terdapat dalam firman Allah SWT dalam Al-Muthaffifîn: 1-4 yang menekankan pentingnya perilaku adil dalam berinteraksi dengan sesama.

Dengan demikian, pemahaman terhadap maqâshid al-sharî’ah sebagai panduan utama dalam menjalankan syariat Islam sangatlah penting. Menjauh dari prinsip-prinsip tersebut akan membawa pada ketidakseimbangan dan ketidakadilan. Kembali pada esensi utama, syariat Islam hadir untuk menegakkan kemaslahatan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan.

Dalam konteks ini, kita diajak untuk selalu bertindak adil dan berpegang teguh pada nilai-nilai kebaikan serta kemaslahatan bersama. Semoga pemahaman ini dapat membawa manfaat dan menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?