Pembayaran zakat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muzakki dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Namun, selain mengetahui berbagai hukum zakat, penting juga untuk memperhatikan berbagai etika yang harus diperhatikan agar pembayaran zakat tersebut diterima dan diridhai Allah SWT.
- Segera Membayar Zakat Setelah Waktu Wajibnya Tiba
Membayar zakat sesegera mungkin setelah waktu wajibnya tiba menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Selain itu, hal ini juga dapat membahagiakan penerima zakat dan menghindari kemungkinan tertundanya pembayaran zakat karena alasan lain. - Merahasiakan Pembayaran Zakat
Merahasiakan pembayaran zakat dapat menghindarkan seseorang dari perilaku riya’ (pamer) dan sum’ah (mencari popularitas). Menyembunyikan zakat dan memberikannya kepada orang-orang fakir lebih dianjurkan dalam Islam. - Membayar Zakat Secara Terang-terangan
Pembayaran zakat secara terang-terangan disarankan dalam situasi yang mendukungnya, seperti untuk menginspirasi atau ketika ada orang yang meminta zakat secara terbuka di hadapan orang lain. - Tidak Merusak Zakat
Pembayar zakat diharapkan untuk tidak merusak pahala zakat dengan menyebut-nyebutnya atau menyakiti perasaan penerima zakat. - Menganggap Zakatnya Sebagai Hal Kecil
Menilai zakat sebagai hal kecil dan tidak membesar-besarkannya penting untuk menghindari sifat ‘ujub (kagum terhadap diri sendiri). - Zakat dengan Harta Terbaik
Mengeluarkan zakat dengan harta yang terbaik adalah tanda kesungguhan dalam beribadah kepada Allah SWT. - Selektif Memilih Penerima Zakat
Memilih penerima zakat dengan bijaksana berdasarkan kriteria tertentu seperti bertakwa, ahli ilmu agama, dan sebagainya, merupakan bagian dari pelaksanaan zakat yang baik.
Dengan memperhatikan dan mengamalkan etika-etika di atas, diharapkan zakat yang dibayarkan dapat diterima dan mendapatkan ridha serta balasan pahala yang sempurna dari Allah SWT.