Di era saat ini, kita sering melihat orang-orang yang menunjukkan simbol-simbol agama tanpa benar-benar menghayati makna dari simbol tersebut. Ada yang mengenakan peci dan baju koko namun tidak mencerminkan akhlak Nabi sebagai teladan. Ada pula yang memakai jilbab namun tidak menunjukkan sikap yang sesuai dengan teladan ummul mukminin. Salah satu simbol agama yang sering disalahgunakan adalah puasa. Imam Al Ghazali memberikan penjelasan yang mendalam tentang makna puasa agar kita bisa meraih keutamaan puasa dengan sepenuh hati.
Pertama-tama, Imam Al Ghazali mengingatkan agar kita tidak membatasi puasa hanya pada bulan Ramadan. Puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga diri dari perbuatan yang tidak disenangi Allah, baik itu dengan mulut, tindakan, maupun pikiran. Puasa sejati adalah puasa yang diterima oleh Allah, yaitu puasa yang tujuannya tercapai, yaitu meningkatkan akhlak menjadi lebih baik.
Imam Al Ghazali menyampaikan bahwa ada lima hal yang dapat membuat puasa seseorang tidak sah, bukan hanya sebatas masalah makan dan minum. Hal-hal tersebut meliputi berbohong, menggunjing, menyebarkan fitnah, bersumpah palsu, dan memandang dengan nafsu. Ini menunjukkan pentingnya menjaga akhlak dan perilaku selama berpuasa.
Menariknya, Imam Al Ghazali juga menyoroti pentingnya tata cara berbuka bagi orang yang berpuasa. Beliau mengatakan bahwa Allah tidak menyukai perut yang selalu dipenuhi dengan makanan yang halal sampai kelebihan.
Imam Al Ghazali juga menegaskan beberapa waktu yang sangat dianjurkan untuk berpuasa, seperti pada hari Senin, Kamis, Jumat, tanggal tertentu dalam sebulan, dan bulan-bulan tertentu dalam setahun. Waktu-waktu tersebut dianggap sebagai kesempatan untuk membersihkan dosa-dosa selama seminggu, sebulan, bahkan setahun.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Allah telah menyiapkan tempat istimewa di surga yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang ahli berpuasa. Pintu surga ini bertuliskan Al-Rayyan dan hanya akan dibuka bagi mereka yang benar-benar menjalankan puasa dengan baik.
Semoga dengan memahami makna puasa yang mendalam ini, kita dapat menjadi orang yang benar-benar ahli berpuasa dan mendapatkan berkah serta keutamaan dari Allah.