- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Pemahaman Warisan Menurut Hukum Islam

Google Search Widget

Dalam hukum waris Islam, terdapat aturan yang jelas mengenai pembagian harta warisan untuk kelima ahli waris yang berhak menerima bagian pasti 1/2. Aturan ini didasarkan pada kitab Matnur Rahabiyah dan juga dijelaskan dalam kitab al-Fiqhul Manhaji.

Kelima ahli waris yang berhak menerima bagian pasti 1/2 tersebut adalah suami, anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki, saudara perempuan sekandung, dan saudara perempuan seayah. Namun, untuk mendapatkan bagian tersebut, setiap ahli waris harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Suami, misalnya, hanya bisa mendapatkan bagian 1/2 jika istri yang meninggal tidak memiliki anak atau cucu dari hubungan apapun. Jika ada keturunan dari istri tersebut, suami hanya akan mendapatkan bagian 1/4.

Anak perempuan dapat menerima bagian 1/2 jika tidak memiliki saudara laki-laki yang menjadi mu’ashshib-nya. Hal serupa juga berlaku untuk cucu perempuan, saudara perempuan sekandung, dan saudara perempuan seayah.

Pembagian warisan ini didasarkan pada ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mengatur tentang pembagian harta warisan. Setiap ahli waris memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi agar bisa menerima bagian pasti 1/2 sesuai dengan ketentuan hukum Islam.

Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka ahli waris tersebut tidak akan mendapatkan bagian pasti 1/2 melainkan bagian lain seperti ashabah atau bahkan tidak mendapatkan bagian sama sekali.

Pemahaman ini penting untuk menjaga keadilan dalam pembagian harta warisan sesuai dengan hukum Islam yang telah ditetapkan. Semoga pemahaman ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?