Tasyahud akhir merupakan bagian penting dalam pelaksanaan shalat. Tanpa melaksanakan tasyahud akhir, shalat dianggap tidak sah dan harus diulang. Berbeda dengan tasyahud awal, beberapa ulama menyatakan bahwa tasyahud awal tidak diwajibkan, namun disarankan sebagai bagian dari sunah ab‘ad yang sangat dianjurkan melakukan sujud sahwi jika terlupa.

Pada saat tasyahud akhir, disarankan untuk membaca tahiyat akhir dan mengucapkan salawat kepada Nabi setelahnya. Selain itu, disarankan juga untuk membaca doa setelah membaca tahiyat akhir dan salawat. Meskipun tidak dilarang, namun sebaiknya tidak meninggalkan doa tersebut.

Menurut penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Muin, disarankan untuk berdoa setelah membaca doa tahiyat akhir secara keseluruhan. Sedangkan pada tasyahud awal, lebih baik untuk tidak berdoa setelahnya karena tujuannya adalah untuk mempercepat shalat, kecuali jika imam belum selesai membaca tasyahud awal. Dalam kondisi tersebut, berdoa masih diperbolehkan.

Dalam rukun qauli shalat, disarankan untuk membaca doa tertentu setelah selesai membaca tahiyat akhir dan salawat. Membaca doa tersebut tidak disarankan pada tasyahud awal, bahkan dianggap kurang baik. Namun, penting untuk diketahui bahwa membaca doa tidak dilarang pada tasyahud awal jika imam belum selesai.

Menurut Syekh Zainuddin Al-Malibari, doa yang paling utama untuk dibaca setelah tasyahud akhir adalah doa yang berasal dari Nabi SAW. Beberapa contoh doa tersebut antara lain adalah perlindungan dari siksa kubur, siksa neraka, fitnah kehidupan dan kematian, serta perlindungan dari fitnah Dajjal.

Selain itu, dalam hadis Al-Bukhari juga terdapat redaksi doa lain yang bisa dibaca setelah tahiyat akhir. Doa tersebut mengakui kesalahan diri sendiri dan memohon ampunan serta kasih sayang dari Allah.

Doa-do yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim sebaiknya dibaca setelah tahiyat akhir. Doa-do ini sangat dianjurkan, bahkan dianggap kurang baik jika dilewatkan setelah membaca tahiyat akhir. Semoga bermanfaat.