- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kategori Dam atau Denda dalam Ibadah Haji: Panduan Lengkap

Google Search Widget

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan syar’i. Namun, terdapat beberapa larangan yang harus dihindari oleh jamaah haji selama menjalankan ibadah haji, seperti larangan ihram yang jika dilanggar akan berdampak pada kewajiban membayar dam atau denda.

Dalam Kitab Al-Majmu’ ala Syarhil Muhadzab karya Imam An-Nawawi, disebutkan empat kategori dam bagi jamaah haji yang melanggar larangan ihram. Keempat kategori tersebut dirinci sebagai berikut:

  1. Tartib dan Taqdir
    • Dam kategori ini berupa menyembelih seekor kambing. Jika tidak memungkinkan, dapat diganti dengan berpuasa selama 10 hari, dengan 3 hari dilaksanakan selama ibadah haji dan 7 hari sisanya dilaksanakan di kampung halaman. Alternatif lain adalah membayar 1 mud/hari seharga makanan pokok jika tidak sanggup berpuasa. Dam ini diperuntukkan bagi jamaah haji yang melakukan haji tamattu’, haji qiran, dan beberapa pelanggaran wajib haji.
  2. Tartib dan Ta’dil
    • Dam ini diperuntukkan bagi muhrim yang melakukan hubungan suami-istri sebelum tahallul awal atau sebelum seluruh rangkaian umrah selesai. Denda dapat berupa menyembelih unta, sapi, kambing, atau memberi makan fakir miskin jika tidak mampu. Pemenuhan dam harus segera dilakukan tanpa mengganggu kelancaran ibadah.
  3. Takhyir dan Ta’dil
    • Denda untuk muhrim yang berburu/membunuh binatang di Tanah Haram atau Halal setelah ihram; atau yang menebang/mencabut pepohonan di Tanah Haram Mekah. Pilihan denda meliputi menyembelih binatang sebanding, memberi makan fakir miskin, atau berpuasa sesuai dengan binatang yang diburu.
  4. Takhyir dan Taqdir
    • Pelanggaran seperti membuang/mencabut/menggunting rambut atau bulu, memakai pakaian terlarang dalam ihram, atau menggunakan wangi-wangian termasuk dalam kategori ini. Denda dapat berupa menyembelih kambing, bersedekah kepada fakir miskin, atau berpuasa sebagai alternatif.

Ketentuan dam atau denda ini disusun untuk memberikan kemudahan bagi jamaah haji dalam memahami konsekuensi pelanggaran larangan ihram. Penting bagi setiap muhrim untuk menjauhi larangan-larangan tersebut dan memperhatikan tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan seksama. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?