- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Bertabaruk Menurut Perspektif Islam

Google Search Widget

Bertabaruk kepada Rasulullah SAW telah dijelaskan dengan jelas dalam hadits-hadits yang ada. Beberapa sahabat sebagai contoh telah menunjukkan berbagai cara bertabaruk kepada Rasulullah SAW. Ada beberapa hadits yang menjelaskan cara sahabat bertabaruk kepada Rasulullah SAW melalui berbagai benda yang pernah bersentuhan dengan beliau. Namun, pertanyaannya muncul apakah kita boleh menggunakan cara bertabaruk seperti yang dilakukan sahabat kepada Rasulullah SAW kepada orang-orang saleh zaman sekarang seperti kiai?

Imam An-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa hadits-hadits tersebut merupakan dalil kebolehan untuk bertabaruk dengan bekas orang saleh. Bahkan, Ibnu Hibban dalam kitab Sahih-nya membuat bab khusus yang menjelaskan kebolehan bertabaruk dengan orang saleh dan ahli ilmu. Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa bertabaruk kepada para kiai sebagaimana sahabat kepada Rasulullah SAW adalah sah dan diperbolehkan.

Sebagian ulama mengatakan bahwa tabaruk yang dilakukan sahabat kepada Rasulullah SAW tidak bisa disamakan dengan bertabaruk kepada orang saleh lain selain Rasul. Namun, pendapat ini disampaikan untuk mewaspadai agar tidak terjerumus dalam perbuatan syirik atau melampaui batas. Jika bertabaruk kepada orang-orang saleh seperti para kiai dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tidak melampaui batas, maka hal tersebut diperbolehkan dalam Islam.

Dalam perspektif Ibnu Hibban, seorang kiai yang mengajarkan agama dan ilmu-ilmu keislaman kepada para santrinya bisa dianggap sebagai orang saleh yang mengikuti sunah Rasul. Oleh karena itu, bertabaruk kepada kiai yang dianggap saleh dan mengikuti sunah Rasulullah SAW bukanlah perbuatan haram, bidah, atau musyrik.

Adapun hadits yang menganjurkan untuk bertabaruk kepada orang yang lebih tua tidak hanya mengacu pada usia, tetapi juga pada kedalaman ilmu yang dimiliki oleh seseorang. Jika seseorang, meskipun masih muda, memiliki keilmuan yang luas dan mendalam, maka dia pun bisa dianggap sebagai orang yang lebih tua dalam konteks hadits tersebut.

Dengan demikian, bertabaruk kepada para kiai dan orang-orang saleh yang mengikuti sunah Rasulullah SAW adalah sesuatu yang diperbolehkan dalam Islam, selama dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tidak melampaui batas yang telah ditetapkan. Semoga informasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai praktik bertabaruk menurut perspektif Islam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 6

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?