Setiap perintah dan larangan Tuhan memiliki hikmah dan manfaat yang tidak sia-sia. Begitu pula dengan ibadah puasa, terdapat banyak manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Izzuddin bin Abdis Salam dalam kitab Maqashidus Shaum telah mengumpulkan berbagai riwayat terkait manfaat dan hikmah puasa. Dari berbagai riwayat tersebut, disimpulkan bahwa terdapat delapan manfaat puasa yang penting untuk diperhatikan.
Puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, namun juga merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas iman, menghapus dosa, mengendalikan syahwat, memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan, meningkatkan rasa syukur, dan mencegah diri dari perbuatan maksiat. Bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki kualitas keimanan dan ketakwaan. Pada bulan ini, pintu ampunan dan kebaikan dibuka seluas-luasnya.
Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa saat bulan Ramadhan tiba, pintu surga terbuka, pintu neraka tertutup, dan setan dibelenggu. Selain sebagai ajang peningkatan iman dan takwa, puasa juga memiliki fungsi dalam menghapus dosa manusia. Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa dosa seseorang yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan diampuni.
Selain itu, puasa juga menjadi latihan untuk mengendalikan syahwat. Dalam kondisi lapar, manusia lebih mudah untuk mengontrol hawa nafsu. Keadaan lapar juga dapat membuat manusia lebih bersyukur atas nikmat Tuhan dan lebih memahami kehidupan orang-orang miskin. Melalui puasa, seseorang dapat merasakan kelaparan dan haus seperti yang dialami oleh orang-orang yang kurang beruntung, sehingga mendorongnya untuk lebih banyak bersedekah.
Semoga kita dapat merasakan serta menghayati berbagai hikmah puasa yang telah disebutkan di atas sehingga puasa yang kita jalani tidak hanya menjadi rutinitas menahan lapar dan haus, tetapi juga bisa meraih makna sejati dari ibadah puasa itu sendiri. Wallahu a’lam.