Pernahkah Anda mendengar kisah yang memukau tentang Sayyidina Ali dan keajaiban yang dialaminya dalam menghafal Al-Qur’an dan Hadits? Abdullah Ibn Abbas RA menceritakan suatu ketika, di sebuah majelis bersama Rasulullah Muhammad SAW, Ali ibn Abi Thalib datang dengan keluhan tentang kesulitannya menjaga Al-Qur’an tetap di hatinya. Rasulullah SAW memberikan solusi ajaib, mengajarkan Ali kalimat-kalimat yang bermanfaat dan mampu membuat apa pun menempel kuat di hati.
Rasulullah memberikan petunjuk kepada Ali tentang waktu-waktu yang istimewa untuk beribadah. Salah satunya adalah malam Jum’at, di mana Rasulullah menjanjikan bahwa doa pada waktu tersebut pasti akan dikabulkan. Jika tidak mampu beribadah pada sepertiga malam terakhir, pertengahan malam juga menjadi waktu yang dianjurkan. Bahkan di awal malam pun bisa dilakukan.
Selain itu, Rasulullah memberikan panduan shalat khusus yang terdiri dari empat rakaat dengan membaca surat-surat tertentu setelah Al-Fatihah. Setelah selesai shalat, dianjurkan untuk memuji Allah, mengucapkan shalawat, memohon ampun untuk semua orang mukmin, dan berdoa dengan kalimat-kalimat istimewa.
Kisah tentang Ali tidak berhenti di situ. Setelah melewati beberapa majelis, Ali mengalami keajaiban dalam menghafal Al-Qur’an dan Hadits. Dulu hanya mampu mengingat empat ayat sehari, kini bisa mengingat hingga 40 ayat dalam sehari. Keajaiban ini tidak hanya terjadi pada hafalan Al-Qur’an, tetapi juga pada hadits. Ali merasa seperti Al-Qur’an dan hadits hadir di depan matanya dengan jelas.
Kisah ini diambil dari Kitab Khashaish al-Ummah al-Muhammadiyyah yang disusun oleh As Sayyid Muhammad ibn Alawy Al-Maliki. Keajaiban dalam menghafal Al-Qur’an dan Hadits sungguh memukau dan menginspirasi kita untuk terus meningkatkan kecintaan dan ketekunan dalam mempelajari agama. Semoga kisah ini juga menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menggapai keistimewaan dalam ibadah dan ilmu agama.