Manusia tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan hubungan dengan orang lain untuk bertahan hidup. Dalam perspektif Aristoteles, manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat terpisah dari interaksi sosial. Allah SWT menciptakan Adam dan Hawa agar manusia dapat terus berkembang dan hidup bersama. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan sosial ini adalah melalui pertemanan atau persahabatan.
Imam al-Ghazali mengibaratkan hubungan persahabatan sebagai akad nikah, di mana terdapat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pihak. Dalam menjaga hubungan persahabatan, terdapat empat hal penting yang perlu diperhatikan:
- Berbagi Harta: Seseorang sebaiknya memberikan sebagian hartanya kepada temannya. Al-Ghazali membagi tingkatan persahabatan menjadi tiga, di mana tingkatan tertinggi adalah orang yang mengorbankan hartanya untuk sahabatnya.
- Membantu Tanpa Diminta: Memberikan bantuan kepada sahabat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebelum diminta. Mengetahui kondisi teman secara mendalam dapat membantu kita memberikan bantuan tepat waktu.
- Hindari Perilaku yang Dibenci: Menghindari melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh sahabat. Menghormati perbedaan dan menjaga perilaku saat bersama teman sangat penting.
- Bertutur Kata Sopan: Memberikan pujian dan kata-kata yang sopan kepada sahabat. Pujian dapat memperkuat hubungan persahabatan dan menjaga kebaikan antar teman.
Keempat etika tersebut adalah bagian dari ajaran Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalin hubungan persahabatan yang baik. Semoga etika-etika ini dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mempererat tali persaudaraan di antara sesama manusia.