Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh keistimewaan bagi umat Muslim, terutama pada sepuluh hari pertamanya. Tiga waktu istimewa dalam bulan Dzulhijjah, yaitu tanggal 8, 9, dan 10 Dzulhijjah, menjadi momen penting yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh umat Islam.
Hari pertama Dzulhijjah merupakan hari di mana Nabi Adam diampuni oleh Allah setelah meminta pengampunan atas kesalahannya. Rasulullah saw bersabda bahwa berpuasa di hari pertama Dzulhijjah akan mendatangkan ampunan dosa sebagaimana yang diterima oleh Nabi Adam.
Hari kedua Dzulhijjah adalah hari di mana Nabi Yunus diselamatkan oleh Allah setelah berada di dalam perut ikan Nun. Rasulullah saw menyatakan bahwa beribadah di hari kedua Dzulhijjah akan memberikan pahala seperti ibadah satu tahun tanpa dosa.
Hari ketiga Dzulhijjah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakariya untuk diberikan seorang anak, yaitu Nabi Yahya. Sedangkan hari keempat adalah hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima adalah hari kelahiran Nabi Musa, dan hari keenam adalah hari kemenangan para Nabi dalam memperjuangkan tauhid.
Hari ketujuh Dzulhijjah merupakan hari ditutupnya pintu neraka Jahannam. Rasulullah saw menyatakan bahwa berpuasa di hari ketujuh Dzulhijjah akan membawa keberkahan dalam hidup seseorang.
Hari kedelapan dikenal sebagai hari Tarwiyah, yang memberikan pahala besar bagi yang berpuasa pada hari tersebut. Hari kesembilan, atau hari Tasu’a, juga memberikan pahala besar sebagaimana berpuasa selama enam puluh tahun. Sedangkan pada hari kesepuluh, atau yaumun nahr, yang merupakan hari penyembelihan hewan kurban, tidak diperkenankan untuk berpuasa.
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah menawarkan kesempatan emas bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan amal shaleh. Manfaatkan waktu berharga ini dengan sebaik-baiknya untuk meraih ampunan-Nya dan mendapatkan pahala yang luar biasa.