Malam Nishfu Sya‘ban, yang jatuh pada malam ke-15 bulan Sya‘ban, memiliki makna penting dalam tradisi masyarakat Islam, khususnya di Indonesia. Malam ini sering dianggap sebagai malam penuh keberkahan dan ampunan. Bulan Sya‘ban sendiri, yang berarti “berkelompok,” merupakan bulan yang dimuliakan oleh Rasulullah Saw. Beliau sering berpuasa di bulan ini sebagai bentuk penghormatan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i dan Abu Dawud, disebutkan bahwa Rasulullah Saw menyatakan bahwa Sya‘ban adalah bulan yang dilupakan oleh banyak orang, sehingga beliau sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan ini. Selain itu, pada malam Nishfu Sya‘ban, menurut Rasulullah Saw, semua amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah Swt. Beliau berharap agar amal-amalnya diangkat dalam keadaan puasa.
Keutamaan malam ini semakin jelas dalam hadits dari Mu‘az bin Jabal Radhiallahu ‘anhu yang menyatakan bahwa Allah menjenguk seluruh makhluk-Nya di malam Nishfu Sya‘ban dan mengampuni dosa-dosa mereka, kecuali bagi yang menyekutukan Allah dan mereka yang bermusuhan. Begitu pula dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah RA., Rasulullah Saw menjelaskan bahwa pada malam tersebut Allah memaafkan mereka yang meminta ampunan dan memberikan kasih sayang kepada mereka yang memerlukannya.
Malam Nishfu Sya‘ban juga dianggap sebagai waktu yang baik untuk berdoa. Imam asy-Syafi‘i menyebutkan dalam kitabnya al-Umm bahwa doa dikabulkan pada lima malam istimewa, termasuk malam Nishfu Sya‘ban. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menghidupkan malam ini dengan ibadah.
Para tabi‘in, generasi setelah para sahabat, menghidupkan malam ini dengan cara berkumpul di masjid untuk shalat sunat dan berdoa. Di era sekarang, kita juga disarankan untuk membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa baik secara pribadi maupun berjamaah.
Dalam sebuah hadits dari Ali RA., Rasulullah Saw mengingatkan agar umatnya menghidupkan malam Nishfu Sya‘ban dengan shalat dan puasa pada siangnya. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai shalat khusus malam Nishfu Sya‘ban, tetap disarankan untuk memperbanyak ibadah lainnya seperti shalat sunat biasa dan membaca Al-Qur’an.
Terlepas dari perdebatan tentang amalan spesifik pada malam ini, sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nishfu Sya‘ban dengan berbagai ibadah, dzikir, doa, dan amal shalih lainnya. Dengan demikian, kita tidak termasuk orang-orang yang melupakan kemuliaan bulan Sya‘ban ini.