Puasa sunnah Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, terutama bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan keistimewaan puasa pada hari tersebut, yaitu:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
Artinya: “Puasa pada hari Arafah bisa menghapus (dosa) setahun yaitu setahun sebelumnya dan sesudahnya,” (HR. Muslim).
Bagi jamaah haji, puasa pada hari Arafah tidak disunnahkan. Hal ini karena mereka diharapkan untuk lebih kuat dalam berdoa dan beribadah di Arafah. Selain itu, puasa sunnah Arafah dilaksanakan pada yaumul arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah, yang ditentukan berdasarkan rukyatul hilal di negara masing-masing.
Seringkali muncul pertanyaan mengenai kesesuaian puasa Arafah dengan peristiwa wukuf di Arafah, mengingat penetapan awal bulan Dzulhijjah di Indonesia sering kali berbeda dengan Arab Saudi. Dalam banyak kasus, Indonesia telah memasuki bulan Dzulhijjah sementara Arab Saudi belum, sehingga hal ini dapat menyebabkan perbedaan dalam pelaksanaan puasa Arafah.
Berdasarkan penjelasan dalam kitab Hasyiatul Jamal karya Syekh Sulaiman al-Jamal, hari Arafah ditentukan dari keyakinan masing-masing individu terhadap penampakan hilal. Hari tersebut tidak harus bersamaan dengan wukuf di Arafah, melainkan sesuai dengan penetapan awal bulan di negara masing-masing.
Dalam Madzhab Syafi’i, perbedaan wilayah rukyatul hilal dapat mempengaruhi waktu pelaksanaan ibadah puasa. Syekh Abdurrahman al-Jaziri menjelaskan bahwa jika hilal terlihat di suatu daerah, maka penduduk daerah terdekat diwajibkan untuk berpuasa berdasarkan penetapan tersebut. Namun, penduduk daerah yang jauh tidak wajib berpuasa berdasarkan rukyah tersebut karena perbedaan wilayah.
Kesimpulannya, puasa sunnah Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sesuai dengan kalender negara setempat melalui rukyatul hilal. Puasa ini tidak harus berbarengan dengan peristiwa wukuf di Arafah jika terdapat perbedaan dalam penetapan awal bulan Dzulhijjah.
