Harga bahan pangan pasca pemilu mengalami kenaikan yang signifikan, terutama pada harga beras, cabai, dan tomat. Kenaikan harga beras berdampak pada berbagai sektor, termasuk inflasi, dan menimbulkan keluhan masyarakat yang meningkat drastis terhadap pemerintah.
Beberapa faktor penyebab kenaikan harga kebutuhan sehari-hari antara lain adalah tingginya permintaan, biaya produksi yang meningkat, inflasi, fluktuasi nilai tukar mata uang, dampak bencana alam, ketidakpastian pasar, serta regulasi pemerintah terkait tarif dan pajak.
Dalam konteks sejarah Islam, khususnya pemerintahan Umar bin Khattab, kita dapat melihat bahwa pemerintahannya dikenal dengan kebijakan ekonomi yang adil dan efisien. Umar bin Khattab sebagai pemimpin sangat peduli terhadap kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.
Salah satu kebijakan ekonomi penting di masa Umar adalah pengendalian harga pasar. Umar menerapkan kebijakan ini untuk melindungi rakyat dari inflasi dan praktik eksploitasi. Beliau sering melakukan inspeksi langsung di pasar untuk memastikan harga yang ditawarkan oleh pedagang tetap wajar.
Sebagai contoh, terdapat kisah tentang seorang pedagang bernama Hathib bin Abi Balta’ah yang menjual kismis. Ketika Umar mendapati bahwa harga yang ditetapkan oleh Hathib dianggap terlalu tinggi, beliau memberikan pilihan untuk menaikkan harga atau menarik barang dagangannya dari pasar.
Dalam riwayat yang lebih rinci, diceritakan bahwa Umar menanyakan harga dua kantong anggur kismis yang dijual Hathib. Setelah mendapati harga yang terlalu tinggi, Umar memberikan opsi untuk menyesuaikan harga atau mengeluarkan kismis tersebut dari pasar. Setelah merenungkan tindakannya, Umar mengunjungi Hathib di rumahnya untuk menjelaskan bahwa pernyataannya sebelumnya bukanlah keputusan tegas, melainkan upaya untuk kebaikan penduduk kota. Umar memberikan kebebasan kepada Hathib untuk menjual barang dagangannya di mana pun dan dengan harga yang diinginkannya.
Kisah ini menunjukkan bahwa Umar bin Khattab mengambil langkah proaktif dalam menjaga keadilan ekonomi dan menghadapi masalah kenaikan harga demi kesejahteraan rakyat. Selain itu, tindakan Umar menggambarkan perhatian terhadap keadilan harga di pasar dan pentingnya tindakan untuk mencegah eksploitasi serta ketidakpuasan masyarakat.
Umar sebagai khalifah juga menunjukkan keterlibatan langsung dalam menyelesaikan masalah ekonomi. Ia tidak hanya memberikan arahan tetapi juga solusi konkret dengan mendatangi pedagang secara langsung. Sikap terbuka Umar terhadap koreksi dan evaluasi diri juga terlihat ketika ia merenungkan tindakannya dan mengakui bahwa pernyataannya bukanlah keputusan yang tegas.
Prinsip kebebasan ekonomi dan kemandirian individu terlihat dari sikap Umar yang memberi kebebasan kepada pedagang untuk menjual barang dagangannya di mana pun dan dengan harga yang mereka inginkan.
Dengan demikian, kisah ini menyampaikan pesan tentang pentingnya keadilan harga, penyesuaian dengan kondisi pasar, keterlibatan pemimpin dalam mengatasi masalah ekonomi, keterbukaan terhadap koreksi, serta prinsip kebebasan dan kemandirian pedagang.