Rasulullah adalah sosok kakek yang sangat perhatian dan penuh kasih sayang terhadap cucu-cucunya. Banyak kisah menggambarkan betapa dalamnya rasa cinta beliau kepada Hasan dan Husain. Salah satunya adalah ketika keduanya terjatuh saat Rasulullah berkhutbah, beliau segera mengangkat mereka dan menempatkan di pangkuannya.
Ketika cucu-cucunya menaiki punggungnya saat sujud, Rasulullah tidak hanya membiarkan mereka, tetapi juga memperlama sujudnya hingga cucu-cucunya merasa puas. Kejadian ini sempat menimbulkan salah sangka di kalangan para sahabat, yang mengira Rasulullah sujud lama karena menerima wahyu. Rasulullah menjelaskan bahwa ia melakukannya untuk membahagiakan cucunya. Kisah ini tercatat dalam hadits riwayat An-Nasa’i, Ahmad, dan Al-Hakim.
Kasih sayang Rasulullah juga tampak dalam cara beliau memberikan nama-nama terbaik kepada cucu-cucunya. Ketika Hasan dilahirkan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib menamainya ‘Harb’. Namun, Rasulullah dengan tegas menyatakan bahwa namanya adalah Hasan. Begitu juga ketika Husein lahir, Sayyidina Ali kembali menamainya ‘Harb’, dan Rasulullah pun menegaskan bahwa namanya adalah Husain.
Hal serupa terjadi saat anak ketiga Sayyidina Ali lahir, di mana Sayyidina Ali tetap bersikukuh untuk menamai anaknya ‘Harb’. Namun, Rasulullah kembali mengganti nama tersebut menjadi Muhsin. Beliau kemudian mengatakan, “Aku menamai mereka dengan nama-nama anak Harun; Syabr, Syubair, dan Musybir.” Sayyidina Ali pun setuju dengan nama yang diusulkan oleh Rasulullah untuk anak-anaknya.
Kisah-kisah ini menunjukkan betapa besar perhatian dan kasih sayang Rasulullah kepada cucu-cucunya, serta pentingnya memberikan nama yang baik dan bermakna.