Masjid Nabawi terletak di Kota Madinah dan dibangun pada masa Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada tahun pertama Hijriyah yang bertepatan dengan 622 M. Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 70 x 60 hasta, atau sekitar 31,5 x 27 meter. Lokasi Masjid Nabawi awalnya merupakan tempat unta Nabi Muhammad SAW berdeku ketika tiba di Madinah. Lahan tersebut sebelumnya dimiliki oleh dua anak yatim, Sahal dan Suhail bin Nafi’ bin Umar bin Tsa’labah, yang digunakan untuk mengeringkan kurma.
Nabi Muhammad SAW membebaskan lahan yang mengandung makam tua dan beberapa pohon kurma tersebut. Setelah beberapa pohon kurma ditebang dan makam dipindahkan, Rasulullah SAW membangun Masjid Nabawi di atas lahan itu.
Seiring meningkatnya jumlah jamaah, Masjid Nabawi diperluas pada tahun ke-7 H atau 628 M, sehingga luas masjid menjadi 100 x 100 hasta, atau sekitar 45 x 45 meter. Pada saat itu, masjid ini memiliki tiga pintu: Bab Utsman (sekarang dikenal sebagai Bab Jibril), Bab Atikah di sebelah barat (dikenal sebagai Babur Rahmah), dan Bab Umar yang terletak di selatan masjid. Pintu Bab Umar ditutup oleh Rasulullah SAW setelah terjadi pengalihan kiblat shalat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram, dan diganti dengan pintu baru yang mengarah ke utara.
Fondasi Masjid Nabawi terbuat dari batu-batu keras, sedangkan dindingnya menggunakan batu bata tanah liat. Tiang-tiang masjid terdiri dari batang pohon kurma, dengan tinggi masjid awalnya hanya mencapai 2,5 meter, dan setelah perluasan menjadi 3 meter. Atap masjid terbuat dari daun-daun kurma, dan pada awalnya masjid ini tidak memiliki lantai. Para sahabat Nabi sering kali beribadah dengan alas kaki karena kondisi tersebut.
Pada awalnya, Masjid Nabawi tidak dilengkapi mimbar. Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah di atas gundukan tanah yang lebih tinggi. Para sahabat kemudian membuatkan mimbar dari batang pohon kurma untuk mendukung Rasulullah saat berdiri terlalu lama.
Masjid Nabawi dibangun tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan umat, seperti musyawarah, kajian, latihan bela negara, pengobatan, serta penampungan fakir miskin yang dikenal sebagai Ashabus Suffah. Mereka menjadi tokoh penting dalam membentuk peradaban Islam.
Di kemudian hari, Masjid Nabawi terus mengalami pemugaran. Proyek perluasan dimulai pada Oktober 1985, sehingga saat ini lantai dasar Masjid Nabawi memiliki luas 98.000 meter dan mampu menampung sekitar 167.000 jamaah. Lantai atasnya mencapai 67.000 meter dengan kapasitas sekitar 90.000 jamaah.
Di dalam Masjid Nabawi terdapat makam Rasulullah SAW, sahabat Abu Bakar RA, dan sahabat Umar bin Khattab RA. Masjid ini memiliki keutamaan luar biasa; setiap ibadah shalat di dalamnya mendapatkan ganjaran kebaikan yang berlipat ganda, meskipun tidak melebihi besarnya ganjaran shalat di Masjidil Haram.
Pada musim haji, halaman masjid dapat menampung hingga satu juta jamaah. Saat ini, jumlah pintu Masjid Nabawi mencapai 86 buah dengan ukuran besar. Luas Masjid Nabawi beserta halamannya kini mencapai 305.000 meter, hampir sama dengan luas Kota Madinah pada masa Rasulullah SAW. Wallahu a’lam.