Nabi Muhammad saw. memiliki pilihan untuk hidup dalam kemewahan, sama seperti raja atau pemimpin lainnya pada masa itu. Namun, beliau memilih untuk menjalani kehidupan sehari-harinya dengan kesederhanaan. Nabi Muhammad tidak segan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri, seperti menyulam bajunya yang robek dan memperbaiki sendalnya yang rusak. Sikap ini juga beliau wariskan kepada anak-anaknya, karena Nabi tidak ingin mereka hidup dengan taraf di atas orang lain. Beliau menginginkan anak-anaknya menjalani kehidupan yang biasa, tanpa berlebihan atau bermewah-mewahan.
Suatu ketika, Nabi Muhammad mengunjungi rumah putrinya, Sayyidah Fatimah. Saat itu, beliau melihat Sayyidah Fatimah mengenakan gelang emas. Mengetahui perhatian ayahnya, Sayyidah Fatimah menjelaskan bahwa gelang tersebut adalah hadiah dari suaminya, Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Namun, Nabi Muhammad segera menegur putrinya dengan berkata, “Wahai Fatimah, senangkah kau bila orang-orang mengatakan, ‘Lihat, itu putri Nabi mengenakan gelang neraka?” Mendengar teguran ayahandanya, Sayyidah Fatimah segera melepas gelang tersebut dan meminta seseorang untuk menjualnya. Dia kemudian membeli seorang budak dan memerdekakannya. Nabi Muhammad merasa gembira dengan tindakan putrinya dan mendoakannya.
Sikap Nabi Muhammad menunjukkan bahwa beliau tidak ingin anak-anaknya hidup dalam kemewahan saat banyak umat Muslim lainnya hidup dalam kesengsaraan. Beliau ingin keluarganya menjadi teladan bagi seluruh umat Islam, terutama dalam hal kesederhanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Nabi Muhammad juga menekankan pentingnya tanggung jawab pribadi. Beliau mengingatkan anak-anaknya bahwa apa pun yang mereka lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. “Sedikitpun tidak ada yang bisa kubebaskan kau dari Allah,” tegas Nabi Muhammad kepada Sayyidah Fatimah.
Melalui sikap dan ajaran Nabi Muhammad, kita diajarkan untuk menghargai kesederhanaan hidup dan bertanggung jawab atas tindakan kita. Pesan ini tetap relevan hingga saat ini, mengingat pentingnya menjadikan kesederhanaan dan tanggung jawab sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari.