- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Akhlak dalam Berutang Menurut Islam

Google Search Widget

Islam mengajarkan akhlak kepada umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aktivitas muamalah yang mubah, seperti berutang. Islam memberikan pedoman kebaikan bagi para peminjam kepada pihak yang meminjamkan.

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumiddin membahas akhlak dalam berutang. Ia menganjurkan agar para peminjam mengantarkan langsung pembayaran hutangnya kepada pihak yang meminjamkan. Dalam hal ini, beliau menyebutkan:

ومن الإحسان فيه حسن القضاء وذلك بأن يمشي إلى صاحب الحق ولا يكلفه أن يمشي إليه يتقاضاه فقد قال صلى الله عليه و سلم خيركم أحسنكم قضاء

Artinya, “Salah satu kebaikan dalam hal ini adalah pembayaran yang baik, yaitu mengantarkan ke pemberi utang dan tidak membebaninya untuk mengambil sendiri haknya. Rasulullah (SAW) bersabda, ‘Sebaik-baik kamu adalah ia yang terbaik dalam pembayaran utangnya,’ (HR Muttafaq alaih dari sahabat Abu Hurairah RA).”

Imam Al-Ghazali menambahkan bahwa orang yang berutang sebaiknya segera melunasi hutangnya ketika sudah memiliki kemampuan untuk membayar, bukan menundanya. Pelunasan utang seharusnya menjadi agenda prioritas, bahkan dianjurkan untuk membayar utang meskipun belum jatuh tempo.

Orang yang berutang dianjurkan untuk melakukan pelunasan dengan cara yang sebaik-baiknya, melebihi persyaratan yang telah disepakati. Namun, jika belum memiliki kemampuan untuk melunasi, ia harus memiliki niat dan tekad yang kuat untuk melunasinya kapan saja mampu.

Imam Al-Ghazali juga menyampaikan riwayat dari Siti Aisyah RA mengenai pendampingan malaikat bagi orang-orang berutang yang berniat dan berjuang untuk melunasi utangnya:

قال صلى الله عليه و سلم من أدان دينا وهو ينوي قضاءه وكل الله به ملائكة يحفظونه ويدعون له حتى يقضيه

Artinya, “Rasulullah (SAW) bersabda, ‘Siapa saja yang berutang lalu berniat membayarnya, niscaya Allah mengirim malaikat yang akan menjaga dan mendoakannya sampai ia melunasi utangnya,’ (HR Ahmad dari Siti Aisyah RA).”

Imam Al-Ghazali juga mengutip sekelompok orang saleh terdahulu yang meminjam uang hanya untuk mengejar keutamaan doa para malaikat, sesuai dengan hadits riwayat Ahmad dari Siti Aisyah RA:

وكان جماعة من السلف يستقرضون من غير حاجة لهذا الخبر

Artinya, “Sekelompok ulama terdahulu sengaja meminjam uang tanpa hajat karena kandungan hadits ini,” (HR Ahmad dari Siti Aisyah RA).

Demikianlah sejumlah akhlak dalam berutang yang diambil dari hadits Nabi Muhammad (SAW), nasihat serta teladan para ulama dan orang-orang saleh terdahulu. Wallahu a‘lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?