- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Profesi Para Nabi: Teladan Mandiri dalam Islam

Google Search Widget

Islam mengajarkan pemeluknya untuk menjadi pribadi yang mandiri. Nabi Muhammad (SAW) pernah menyampaikan bahwa profesi yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan jerih payah sendiri. Dalam Al-Qur’an, Allah (SWT) menyebutkan berbagai profesi para nabi, mulai dari arsitektur, petani, pemintal baju besi, tukang kebun, hingga penggembala kambing. Hal ini juga ditegaskan dalam hadits berikut: كانَ داودُ زرَّادًا وَكانَ آدمُ حرَّاثًا وَكانَ نوحٌ نجَّارًا وَكانَ إدريسُ خيَّاطًا وَكانَ موسى راعيًا yang artinya, “Nabi Dawud adalah seorang pemintal baju besi, Nabi Adam petani, Nabi Nuh arsitektur, Nabi Idris penjahit, dan Nabi Musa seorang penggembala.” (HR Ibnu Abbas).

Penyebutan profesi para nabi di dalam Al-Qur’an bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bentuk penghormatan kepada mereka. Dengan memiliki pekerjaan mandiri, para nabi mencari nafkah dengan cara yang halal dan tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain. Berikut adalah beberapa contoh profesi para nabi yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Nabi Nuh sebagai Arsitek
Profesi Nabi Nuh (AS) ini disebutkan dalam firman Allah: وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۚاِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ yang artinya, “Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS Hud: 37). Allah memerintahkan Nabi Nuh (AS) untuk membuat bahtera sebagai persiapan menghadapi banjir besar. Proses pembuatan bahtera ini memakan waktu yang cukup lama dan menunjukkan ketekunan serta keahlian Nuh (AS) dalam arsitektur.

Nabi Dawud sebagai Desainer Baju Besi
Profesi Nabi Dawud (AS) disebutkan dalam firman Allah: وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَأْسِكُمْۚ yang artinya, “Dan Kami ajarkan (pula) kepada Dawud cara membuat baju besi untukmu, guna melindungi kamu dalam peperangan.” (QS Al-Anbiya: 80). Salah satu mukjizat Nabi Dawud (AS) adalah kemampuannya melunakkan besi tanpa perlu dipanaskan, sehingga ia dapat membuat baju perang yang lebih nyaman.

Nabi Yusuf sebagai Bendahara Negara
Profesi Nabi Yusuf (AS) disebutkan dalam firman Allah: قَالَ اجْعَلْنِيْ عَلٰى خَزَاۤىِٕنِ الْاَرْضِۚ yang artinya, “Dia (Yusuf) berkata, ‘Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir); karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan.’” (QS Yusuf: 55). Nabi Yusuf (AS) dikenal karena kemampuannya menafsirkan mimpi dan menyusun strategi ekonomi untuk menghadapi masa paceklik.

Nabi Musa sebagai Penggembala
Profesi Nabi Musa (AS) disebutkan dalam firman Allah: قَالَتْ اِحْدٰىهُمَا يٰٓاَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ yang artinya, “Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, ‘Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.’” (QS Al-Qashash: 26). Nabi Musa (AS) diangkat sebagai penggembala oleh seorang keluarga yang membutuhkan bantuan.

Dari penyebutan berbagai macam profesi para nabi tersebut, dapat dipahami bahwa Islam mendorong pemeluknya untuk hidup secara mandiri dengan memiliki profesi yang jelas dan halal. Bukan hanya berpangku tangan atau mencari nafkah melalui jalan yang dilarang. Wallahu a’lam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?