Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad menekankan pentingnya adab dalam melaksanakan amar makruf (menyuruh kepada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran). Dalam pandangannya, pelaksanaan amar makruf dan nahi mungkar harus disertai dengan perhatian terhadap adab yang benar. Pelanggaran terhadap adab ini dapat mengakibatkan konsekuensi serius dan menjauhkan seseorang dari tujuan utama amar makruf dan nahi mungkar itu sendiri.
Al-Haddad mengingatkan bahwa salah satu adab terpenting adalah menjauhi kesombongan, kekerasan, hinaan, dan cacian terhadap individu yang melakukan maksiat. Sikap-sikap negatif ini tidak hanya dapat membatalkan pahala, tetapi juga berpotensi mendatangkan siksa dan membuat orang lain menolak kebenaran. Oleh karena itu, sangat penting bagi siapa pun yang melakukan amar makruf dan nahi mungkar untuk berhati-hati dan menghindari perilaku yang dapat memicu penolakan terhadap ajaran kebenaran.
Amar makruf dan nahi mungkar sebaiknya dilakukan dengan cara yang persuasif dan menggunakan bahasa yang sopan. Selain itu, pelaku amar makruf dan nahi mungkar juga diharuskan bersikap ramah dan penuh belas kasih. Al-Haddad menyarankan agar mereka bersikap lembut, penuh kasih, rendah hati, dan merunduk dalam pendekatan mereka.
Kewajiban amar makruf dan nahi mungkar bukanlah sekadar tuntutan, tetapi memiliki tujuan syariah (maqashidus syariah) yang ingin dicapai. Oleh karena itu, mengikuti rambu-rambu adab yang diajukan oleh Al-Haddad akan sangat membantu dalam mendekatkan pelaksanaan amar makruf dan nahi mungkar dengan tujuannya yang hakiki.