- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kesehatan dan Pentingnya Memahami Ilmu Kesehatan

Google Search Widget

Kesehatan adalah anugerah yang sering kali diabaikan. Ketika seseorang merasa sehat dan kuat, tanpa keluhan, sering kali mereka lupa akan batasan normal dalam aktivitas. Namun, tubuh manusia dan organ-organ di dalamnya memiliki kapasitas dan fungsi tertentu. Layaknya mesin, jika digunakan tanpa aturan dan tanpa perawatan yang memadai, mesin tersebut akan cepat rusak dan kehilangan fungsinya. Kesehatan adalah aset terpenting dalam menjaga produktivitas manusia. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi hak-hak tubuh agar tidak mengalami kerusakan organ yang dapat menyebabkan penyakit.

Menjaga kesehatan dimulai dari gaya hidup, pola makan, dan keseimbangan aktivitas fisik dan mental. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan mempelajari ilmunya. Ilmu kesehatan merupakan salah satu dari dua jenis ilmu yang diungkapkan oleh Imam Muhammad (SAW) sebagaimana dikutip oleh Syekh Zarnuji dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim. Dalam kitab tersebut, Imam Muhammad (SAW) menyatakan bahwa ilmu terbagi menjadi dua: ilmu fiqih untuk memahami masalah agama dan ilmu kesehatan untuk memahami kesehatan tubuh.

Salah satu kitab yang terkenal dalam membahas kesehatan adalah kitab ath-Thib an-Nabawi karya Syekh Syamsuddin bin Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub Az-Zar’iyi Ad-Damsyiqi, atau lebih dikenal sebagai Ibn Qayyim al-Jauziyah. Dalam kitab ini, terdapat pernyataan penting mengenai salah satu penyebab timbulnya penyakit, yaitu menahan sepuluh hal yang seharusnya segera dikeluarkan. Hal-hal tersebut meliputi menahan darah yang mengalir, air mani, buang air kecil, buang air besar, kentut, muntah, bersin, tidur, lapar, dan haus. Menahan salah satu dari hal tersebut dapat mendatangkan berbagai jenis penyakit.

Terdapat beberapa aktivitas dalam tubuh yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia, seperti aliran darah, rasa lapar, rasa haus, produksi air mani, bersin, mengantuk, dan kebutuhan buang air. Proses-proses ini terjadi secara alami sesuai dengan kondisi tubuh, dan merupakan bukti kebijaksanaan Allah yang menciptakan makhluk hidup dengan segala kelengkapannya. Jika aktivitas tersebut diabaikan, tidak hanya dapat merusak fungsi organ tubuh, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit hingga kematian. Oleh karena itu, penting untuk merespons isyarat tubuh, seperti rasa lapar yang berarti tubuh membutuhkan makanan, rasa haus yang berarti perlu minum, dan kebutuhan untuk buang air yang harus segera dipenuhi.

Ibn Qayyim al-Jauziyah juga menambahkan bahwa pengobatan tubuh terdiri dari tiga pokok dasar: menjaga kesehatan, menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkan sakit, dan tidak mengonsumsi makanan yang berbahaya. Sebagai bagian dari ikhtiar untuk memiliki tubuh yang sehat, penting untuk memperhatikan segala kebutuhan tubuh dan menjauhi hal-hal yang membahayakannya. Prinsip pencegahan lebih baik daripada pengobatan sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat.

Ibn Qayyim membagi penyakit menjadi dua kategori: penyakit hati (maradl qulûb) dan penyakit badan (maradl abdân), yang keduanya dijelaskan dalam Al-Qur’an. Penyakit hati terdiri dari dua jenis: pertama, penyakit berupa syubhat (keraguan) dan kedua, syahwat (nafsu). Penyakit hati yang berupa syubhat digambarkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 10, sementara penyakit hati berupa syahwat dapat ditemukan dalam Surat Al-Ahzab ayat 32.

Penyakit badan juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, yang menegaskan bahwa tidak ada halangan bagi orang yang sakit dalam menjalankan ibadah tertentu. Sakit badan inilah yang menjadi alasan adanya dispensasi dalam menjalankan ibadah, seperti shalat dengan duduk bagi yang tidak mampu berdiri, berbuka puasa bagi yang sakit, dan sebagainya.

Dengan memahami pentingnya kesehatan dan ilmu kesehatan, diharapkan masyarakat dapat lebih memperhatikan kesehatan tubuh dan jiwa demi mencapai kehidupan yang lebih baik dan produktif.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

June 24

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?