- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Rembulan

2 months ago

< 1 min read

Memandang dengan setia, satu sisi yang sama
Pandangan Yang Mulia pernah jatuh di sana
Saat malam engkau bercahaya
Engkau bercahaya dengan-Nya, apa adanya
Lihat, aku tiada pantas berbicara di hadapan-Nya
Walau aku memaksa merangkai kata-kata
Namun tak sempurna, tak jujur dan hina
Tapi engkau hadir menyapa seolah memaksa
Tak kuasa aku jatuhkan pandanganku di tempat yang sama
Wahai engkau yang dimuliakan dengan sebuah permisalan
Penggambaran pandangan para hamba ketika melihat Tuhannya di Sana
Aku pernah melihatmu dan mentari di langit yang sama, bukan rahasia
Maka sampaikanlah salam kepadanya yang pernah membuatmu mendua dan kembali sama
Engkau dijadikan kembali purnama, agar pandanganku dan pandangannya mesra

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا ومَولانا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللّٰهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Rasa Sakit Menyiapkan Kebahagiaan

Maulana Jalaluddin Rumi (qs): “Ketika rasa sakit memasuki hati, dan menyergap rasa senangmu, ketahuilah, ia sedang menyiapkan jalan bagi datangnya kebahagiaan. Cepat sekali rasa sakit

Puisi

Cinta

Cinta adalah mazhab dan agamaku saat mataku melihat Wajah Sang Sahabat seluruh derita menjadi riang Ini, wahai Rajaku kupersembahkan diriku pada-Mu Sejak awal hingga akhir

Puisi

Engkaulah Sang Habib

“Engkaulah Sang Habib” Rahasia Al-Haqq adalah dirimu Ilmu-Nya adalah Pintu-Nya Sang Mursyid adalah Kunci-Nya Al-Qur’an berjalan pada akhirnya — Hadits Qudsi: “Al-insanu sirri wa Ana

Puisi

March 14

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?