Video: Shaykh Imran N. Hosein
Dalam konteks saat ini, isu Gaza dan situasi yang dihadapi oleh rakyat Palestina menjadi semakin mendalam dan kompleks. Pada bulan-bulan terakhir, banyak pembicaraan mengenai pengaruh dan kontrol yang dilakukan oleh kekuatan besar di dunia, terutama Israel dan sekutunya. Salah satu analisis yang muncul adalah tentang Yajuj dan Majuj, yang dianggap sebagai entitas yang kini mengendalikan kekuasaan di Israel serta di dunia Barat. Tindakan mereka sering kali dianggap sebagai upaya genosida terhadap rakyat Palestina.
Hamas, meskipun sering disebut sebagai gerakan perlawanan, kini dihadapkan pada tantangan besar. Musuh yang mereka hadapi, yaitu Yajuj dan Majuj, bukanlah kekuatan yang bisa dikalahkan dengan cara konvensional; mereka hanya bisa melakukan langkah-langkah strategis untuk menahan kekuatan tersebut. Ini mencerminkan situasi yang mirip dengan yang dihadapi oleh Zulqarnain dalam sejarah.
Surah Al-Kahfi dalam Al-Qur’an memberikan peringatan penting tentang perbedaan antara penampilan dan realitas. Dalam konteks akhir zaman, sering kali ada kesenjangan antara apa yang terlihat di permukaan dan realitas sebenarnya. Tiga kisah dalam surah ini – tentang kapal, anak muda, dan tembok – menunjukkan bahwa tindakan Amr (yang bisa dipahami sebagai tindakan surgawi) sering kali dianggap negatif oleh pandangan konvensional, tetapi sebenarnya memiliki makna yang lebih dalam.
Kejadian serangan Hamas pada bulan Oktober lalu mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan banyak spekulasi. Namun, ada pemikiran bahwa serangan tersebut mungkin merupakan bagian dari jebakan yang lebih besar. Seperti halnya Saddam Hussein yang terjebak setelah menyerang Kuwait, Hamas mungkin juga terperangkap dalam skenario yang direncanakan oleh Israel dan Saudi Arabia.
Ada anggapan bahwa Saudi Arabia kini bersekongkol dengan Israel untuk memfasilitasi serangan terhadap Hamas. Tujuannya adalah menciptakan kondisi di mana Israel bisa membalas dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Dengan serangan ini, Israel mendapatkan kesempatan untuk melakukan tindakan yang lebih agresif terhadap rakyat Palestina, dengan harapan dapat memisahkan mereka dari Hamas dan menggantinya dengan nasionalisme Palestina sekuler.
Rencana lain yang muncul adalah pengusiran rakyat Palestina dari Gaza. Saat ini, banyak warga Palestina terpaksa pindah ke selatan Gaza, sementara Israel terus menghancurkan infrastruktur agar daerah tersebut menjadi tidak layak huni. Tindakan ini menciptakan kondisi di mana rakyat Palestina tidak memiliki pilihan lain selain meninggalkan tanah air mereka. Jika kekerasan terus berlanjut, mungkin akan terjadi gelombang pengungsi besar-besaran keluar dari Gaza.
Selain itu, ada kemungkinan bahwa kekejaman yang terus berlangsung di Gaza akan mendorong Hamas untuk membuka front kedua melawan Israel. Hal ini dapat memberikan alasan bagi Israel untuk melancarkan serangan lebih besar terhadap Iran, dengan tujuan menghancurkan fasilitas nuklirnya.
Pesan ini menjadi penting bagi masyarakat di Gaza. Diharapkan para pemuda di sana tidak meninggalkan Hamas, tetapi sebaliknya memperkuat barisan perlawanan Islam. Jika Allah bersama orang-orang yang beriman, maka bukan hanya doa yang diperlukan untuk bertahan, tetapi juga tindakan nyata sesuai petunjuk Al-Qur’an.
Penting untuk tetap waspada dan memahami realitas di balik setiap kejadian. Rakyat Palestina dan semua orang yang berjuang untuk keadilan perlu mendapatkan dukungan dan perlindungan. Semoga dengan kesadaran ini, langkah-langkah strategis dapat diambil untuk menghadapi tantangan yang ada dan mencapai keadilan bagi semua.