- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Apabila Bertemu Seseorang

12 months ago

< 1 min read

Apabila bertemu seseorang, yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu, “Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”

Apabila bertemu anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu, “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”

Apabila bertemu orang tua, maka ucapkanlah dalam hatimu, “Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”

Apabila bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah dalam hatimu, “Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”

Apabila bertemu dengan seorang yang bodoh, maka ucapkanlah dalam hatimu, “Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia tidak berpengetahuan, sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku.”

Apabila bertemu dengan orang kafir, maka ucapkanlah dalam hatimu, “Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak, bisa jadi di akhir usianya dia menjadi beriman dan beramal shalih. Dan bisa jadi di akhir usiaku, diriku kufur dan berbuat buruk.”

(Sayyidi Syaikh Abdul Qadir Jailani (qs.))

: : : : : : :

“Apabila Allah mencintai seorang hamba, Allah akan menyibukannya di waktu-waktu yang memiliki banyak keutamaan dengan berbagai amalan utama. Apabila Allah murka atas seorang hamba, Allah akan menyibukannya di waktu-waktu yang memiliki banyak keutamaan dengan berbagai perbuatan dosa.”

— Imam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali (qs.)

Sumber: https://www.facebook.com/share/p/Ew7Hh1F1q2kEPr44/

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Kisah Layla & Majnun

Kisah ini ditulis oleh Nizami Ganjavi (nama pena) karena berasal dari daerah Gans, Azerbaijan, nama aslinya adalah Jamaluddin Ilyas bin Yusuf bin Zakky. Ia merupakan

Religi

Tasawuf dalam Al-Quran

Orang yang beramal dengan tingkat ihsan (juga disebut tasawuf) akan memperoleh keuntungan sebagai berikut. Kecintaan dari Allah (hubbun minallah) dan dia juga akan bertingkah laku

Religi

7 Tingkatan Nafsu

[*] An-nafs, ‘aql, qalb, ruh, dan sirr adalah nama-nama untuk satu hal, yang lembut, bersifat ketuhanan, bersifat cahaya, disimpan pada objek yang bersifat jasmani dan gelap. Munculnya perbedaan

Religi

Allah Maha Meliputi Segala Sesuatu

Seorang guru sufi mempunyai seorang murid yang diistimewakan. Guru itu sering datang kepadanya daripada datang kepada murid-muridnya yang lain. Mereka bertanya kepada gurunya tentang hal

Religi

September 1

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?