- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Keimanan dan Kebersihan Hati dalam Agama

2 months ago

< 1 min read

Mohon hal ini benar-benar diperhatikan, bahwa “beragama itu harus ada iman dan amal shalih.”

Pertama-tama, iman itu “diukur” dengan menegakkan shalat. Adapun iman itu sebenarnya tidak terhingga. Iman itu hanya milik hamba dan Allah. Tidak ada seorang pun yang bisa membuka iman dan keyakinan. Itu hak Allah Ta‘ala. Ada pun maqam yang diukur (dalam thariqah) itu baru sebagian kecil saja. Sebuah potensi keimanan.

Sedangkan hati masing-masing manusia itu tidak bisa diraba oleh orang lain. Sahabat sekalian bisa membaca sendiri. Apakah hatinya meragu atau tidak? Apakah berbohong atau tidak? Apakah kita sedang sombong atau tidak? Dan lain sebagainya.

Itulah mengapa hati merupakan wakil Tuhan. Semua keraguan kita, kebingungan kita, baik dan buruknya kita, kesemua itu sungguh-sungguh disaksikan oleh hati. Apabila hati itu berbicara, ya apa adanya. Oleh karena itu, untuk bisa bicara apa adanya — tanpa lisan malah melukai perasaan siapa pun — maka hati kita harus benar-benar bersih.

Orang lain boleh mengatakan apa saja tentang kita. Biarkan saja. Akan tetapi, hati kita sendirilah yang bisa mengatakan apakah kita memang khianat atau tidak, apakah berdusta atau tidak. Adapun hati yang sampai dalam peringkat qalbun salim adalah hati yang bisa menghukumi diri kita, hati yang menjadi guru dalam diri.

Itulah keimanan.

( Z A J T )

: : : : : : : : :

“Ya Allah, Ya Tuhanku, perbaikilah pemimpin dan rakyat yang dipimpin, yaitu hati dan anggota badan.”
— Rasulullah Muhammad ﷺ

Sumber: https://www.facebook.com/share/p/psUhoyUacBBvjnZC/

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Kebaktian Tiga Butir Kurma

“Memberi di saat sedang berada dalam kelapangan adalah kewajiban. Memberi di saat sedang berada dalam kesempitan adalah kebaktian (al-birr).” — Z A J T :

Religi

Taubat Itu Fardhu ‘ain

“Memangnya saya selaknat apa sih?”… Begitu mungkin yang bisa terlontar dari lisan seseorang yang merasa telah taat beragama dan beribadah ketika tiba-tiba dia diseru untuk

Religi

Tanda Allah Ridha kepada Kita

Tanda bahwa Allah ridha kepada masing-masing dari kita adalah manakala kita ridha dengan semua yang Allah tentukan dalam kehidupan yang dijalani ini. Jadi, kalau kita

Religi

Umur 40 Tahun

Barangsiapa yang telah mencapai umur empat puluh tahun, akan tetapi tidak juga menjadi orang baik, maka hendaklah ia bersiap-siap masuk neraka! ( Rasulullah Muhammad saw,

Religi

November 21

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?