Hadits Qudsi berbunyi: Bahwasanya Al-Qur’an ini satu ujungnya di tangan Allah dan satu lagi di tangan kamu (Muhammad), maka peganglah kuat-kuat akan dia! (HR. Abu Syuraihil Khuza’ayaa R.A.).
Al-Qur’an adalah salah satu tali hubungan antara Rasul dengan Allah Ta’ala. Al-Qur’an yang hakiki, yakni Nur Ilahi yang terbit dari Allah sendiri, adalah tali nyata antara Allah dengan rohani Rasulullah. Ujung Nur Ilahi itu ada dalam dada/rohani Rasulullah.
Ujungnya itulah yang kita hubungkan dengan ruh kita pula, sehingga ruh kita akan mendapatkan frekuensi dari Allah SWT. Di sinilah letaknya rahasia terbesar dalam ilmu tasawuf/sufi, terjaminnya ilmu batin Islam itu, yang dinamakan thariqat itu sah dan haq karena ilmu kerohaniannya. Ilmu kebatinannya berada di dalam/bersatu dengan ruh Rasulullah SAW sebagai frekuensi yang menyampaikan segala macam ibadah, termasuk shalat, dzikir, dan lain-lainnya ke hadirat Allah SWT.
“Berpeganglah kamu pada tali Allah dan janganlah kamu bercerai-berai” (QS. Ali Imran: 103).