- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menyikapi Pertemuan Dengan Bijak

6 months ago

< 1 min read

Jika bertemu seseorang, yakinilah bahwa dia lebih baik darimu.

Ucapkan dalam hatimu, “Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah SWT jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”

Jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu), “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah SWT, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.”

Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (dalam hatimu), “Dia telah beribadah kepada Allah SWT jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku.”

Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu), “Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.”

Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu), “Orang ini bermaksiat kepada Allah SWT karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku.”

Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu), “Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak, bisa jadi di akhir usianya dia menjadi islam dan beramal shalih. Dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk.”

— Sayyidi Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani (qs)

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Taubat dan Ampunan

Tubuh dibersihkan dengan air, jiwa dibersihkan dengan air mata, akal dibersihkan dengan pengetahuan, dan jiwa dibersihkan dengan cinta. ( Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra

Religi

Memandang Wajah Mulia Sang Kekasih

Di akhirat, Allah Ta’ala akan memuliakan hamba-hamba-Nya yang beriman dengan memberi mereka kesempatan untuk melihat wajah mulia-Nya dengan mata kepala, setelah mereka masuk surga dan

Religi

7 Tingkatan Nafsu

[*] An-nafs, ‘aql, qalb, ruh, dan sirr adalah nama-nama untuk satu hal, yang lembut, bersifat ketuhanan, bersifat cahaya, disimpan pada objek yang bersifat jasmani dan gelap. Munculnya perbedaan

Religi

Sufisme (Illustration)

Sufisme adalah ilmu berjalan menuju Sang Raja. Yang lebih disukai secara etimologi berasal dari kata suf, wol – bulu domba. Shaykh Hasan al-Basri* berkata, ’Aku

Religi

April 17

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?