Nama Dzat adalah lafazh Allāh. Allah Ta’ālā berfirman,
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah.” (QS. Thaha [20]: 14)
Allah Ta’ālā juga berfirman,
قُلِ اللّٰهُ ۙثُمَّ ذَرْهُمْ فِيْ خَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ
“Katakanlah: “Allah”, kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Qur’an kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. al-An’ām [6]: 91)
Dan Rasulullah saw. bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi selama di muka bumi ini masih ada orang yang berucap Allah, Allah.” (HR. Muslim)
Katakanlah Allah! lalu tinggalkanlah wujud dan apa yang dimilikinya
Bila dulu engkau terbalik hingga puncaknya
pada hakikatnya, segala sesuatu selain Allah itu tiada
rinci maupun umum
Ketahuilah bahwa engkau dan seluruh alam
bila bukan karena-Nya, tentu lenyap terhapus
siapa pun yang tiada wujud dengan sendirinya
tentu wujudnya berasal dari Dzat-Nya
bila bukan karena-Nya, adanya sungguh mustahil
Orang-orang ‘arif sirna pada-Nya
hingga mereka tak melihat sesuatu pun selain Dia
Yang Maha Besar nan Maha Tinggi
Mereka melihat segala selain Dia sungguh sirna binasa
Sekarang, dahulu kala dan juga di masa yang akan datang
Sumber: Tanwirul Qulub