- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Berihsan dengan Berthariqah

7 months ago

< 1 min read

Orang yang tidak menempuh jalan thariqah biasanya tidak akan bisa memasuki hadirat al-ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya. Dia akan senantiasa bersama dirinya sendiri dan orang lain di dalam amal-amal ibadahnya.

Kalau saja seseorang telah memasuki hadirat al-ihsan, tentu dia akan menyaksikan bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala, Dialah Sang Pelaku bagi semua amalnya. Dialah yang menciptakan dan mewujudkan amal-amal itu. Dengan demikian si hamba akan melihat bahwa dirinya hanyalah sekadar tempat sandaran amal-amal itu, dan dia diberi balasan karena mematuhi hukum dan kewajiban, bukan karena yang lain. Barangsiapa telah menyadari hal ini, dia tidak akan mendapati amal sebagai miliknya, dan dia akan terbebas dari riya dan bangga diri, bahkan tidak akan meminta pahala dari Allah Ta’ala untuk amalnya. Karena, dia menyaksikan ternyata anggota tubuhnya sekadar alat yang digerakkan, dan dia mendapati bahwa yang menggerakkannya itu adalah Allah Ta’ala, dengan memberinya potensi dan kekuatan. Bukan dirinya sendiri yang berbuat dan beramal.

Sumber: Tanwirul Qulub

Tanwirul Qulub (2/2): Pencerahan Batin

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

God Is Not Out To Catch Us Out

Sunnah itu lebih dari sekadar kumpulan aturan—ini adalah seni hidup di mana ruh memimpin jasad. Ini tentang menyelaraskan diri dengan pola ilahi, hidup untuk melayani

Religi

Kisah Layla & Majnun

Kisah ini ditulis oleh Nizami Ganjavi (nama pena) karena berasal dari daerah Gans, Azerbaijan, nama aslinya adalah Jamaluddin Ilyas bin Yusuf bin Zakky. Ia merupakan

Religi

Ujian Hidup dan Makna Kemiskinan

Seorang sahabat berkata kepada Nabi saw, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mencintai Allah.” Nabi saw menjawab, “Jika demikian, bersiap-siaplah untuk diuji.” Kemudian sahabat itu berkata, “Ya

Religi

Rabithah

Asy-Syaikh al-Akbar Maulānā ‘Ubaidillāh, yang terkenal dengan sebutan Khwaja Ahrār, berkata, “Sesungguhnya kebersamaan dengan orang-orang yang benar yang diperintahkan dalam firman Allah Ta’ālā tersebut terbagi

Religi

June 3

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?