- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Perspektif Kesatuan Wujud dalam Tasawuf Ibn ‘Arabi

11 months ago

< 1 min read

“Wahdat al-wujud” merupakan salah satu istilah terkenal dalam dunia tashawwuf yang dinisbatkan kepada Ibn ‘Arabi, kendatipun istilah tersebut tidak kita temukan dalam karya-karyanya.

Meskipun demikian, istilah “wahdat al-wujud” seringkali bisa cukup dekat menggambarkan pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh Ibn ‘Arabi –– dan kita bisa saja berasumsi bahwa ia mendukung wahdat al-wujud dalam pengertian literal tersebut –– namun, pilihan istilah tersebut, menurut William C. Chittick, tidak begitu didasarkan pada isi yang terkandung di dalam tulisan-tulisannya, melainkan lebih kepada perhatian (concern) para pengikutnya dan arah perkembangan pemikiran setelahnya.

“Wahdat al-wujud” tidak bisa diklaim sebagai deskripsi memadai tentang ontologi Ibn ‘Arabi, sebab di samping Kesatuan Wujud, kebanyakragaman realitas (ahadiyat al-katsrah) juga ditekankan oleh Ibn ‘Arabi dengan kegigihan yang sama. Ibn ‘Arabi seringkali merujuk wujud dalam kepenuhannya sebagai Yang Satu/Yang Banyak (al-wahid al-katsir).

Sumber: https://www.facebook.com/share/p/kEKW4mbE7ASRXaEo/

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Menerima Semua Orang

Jika kalian ingin mengikuti seorang yang baik, maka orang yang baik itu haruslah orang yang tidak menolak orang ini, orang yang tidak mengusir orang itu,

Religi

Tasawuf dalam Al-Quran

Orang yang beramal dengan tingkat ihsan (juga disebut tasawuf) akan memperoleh keuntungan sebagai berikut. Kecintaan dari Allah (hubbun minallah) dan dia juga akan bertingkah laku

Religi

Nama Dzat: Allah

Nama Dzat adalah lafazh Allāh. Allah Ta’ālā berfirman, اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah.” (QS. Thaha [20]: 14) Allah Ta’ālā juga berfirman, قُلِ

Religi

October 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?