- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Perspektif Kesatuan Wujud dalam Tasawuf Ibn ‘Arabi

1 month ago

< 1 min read

“Wahdat al-wujud” merupakan salah satu istilah terkenal dalam dunia tashawwuf yang dinisbatkan kepada Ibn ‘Arabi, kendatipun istilah tersebut tidak kita temukan dalam karya-karyanya.

Meskipun demikian, istilah “wahdat al-wujud” seringkali bisa cukup dekat menggambarkan pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh Ibn ‘Arabi –– dan kita bisa saja berasumsi bahwa ia mendukung wahdat al-wujud dalam pengertian literal tersebut –– namun, pilihan istilah tersebut, menurut William C. Chittick, tidak begitu didasarkan pada isi yang terkandung di dalam tulisan-tulisannya, melainkan lebih kepada perhatian (concern) para pengikutnya dan arah perkembangan pemikiran setelahnya.

“Wahdat al-wujud” tidak bisa diklaim sebagai deskripsi memadai tentang ontologi Ibn ‘Arabi, sebab di samping Kesatuan Wujud, kebanyakragaman realitas (ahadiyat al-katsrah) juga ditekankan oleh Ibn ‘Arabi dengan kegigihan yang sama. Ibn ‘Arabi seringkali merujuk wujud dalam kepenuhannya sebagai Yang Satu/Yang Banyak (al-wahid al-katsir).

Sumber: https://www.facebook.com/share/p/kEKW4mbE7ASRXaEo/

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Nama Dzat: Allah

Nama Dzat adalah lafazh Allāh. Allah Ta’ālā berfirman, اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah.” (QS. Thaha [20]: 14) Allah Ta’ālā juga berfirman, قُلِ

Religi

Tidak Memperhatikan Ayat-Ayat

“Katakanlah, apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia amal perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka

Religi

Sufisme (Illustration)

Sufisme adalah ilmu berjalan menuju Sang Raja. Yang lebih disukai secara etimologi berasal dari kata suf, wol – bulu domba. Shaykh Hasan al-Basri* berkata, ’Aku

Religi

Apa yang Kita Cari

Dengan tandas Maulana Jalaluddin Rumi (qs) mengatakan: “Di hadapan Tuhan, pendek kata, segala yang merupakan tujuan kita adalah nama kita yang sebenarnya.” … dan di

Religi

7 Tingkatan Nafsu

[*] An-nafs, ‘aql, qalb, ruh, dan sirr adalah nama-nama untuk satu hal, yang lembut, bersifat ketuhanan, bersifat cahaya, disimpan pada objek yang bersifat jasmani dan gelap. Munculnya perbedaan

Religi

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?