- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Kebaktian Tiga Butir Kurma

3 months ago

2 min read

“Memberi di saat sedang berada dalam kelapangan adalah kewajiban. Memberi di saat sedang berada dalam kesempitan adalah kebaktian (al-birr).”

— Z A J T

: : : : : : : : :

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu al-birr (kebaktian), akan tetapi sesungguhnya al-birr itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan apa yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”

( QS Al-Baqarah [2]: 177 )

: : :

Menjelang penaklukan Mekkah, Rasulullah saw mengimbau para sahabat untuk menyumbangkan hartanya. Seorang sahabat Rasul yang paling miskin memasuki masjid, tempat dikumpulkannya sumbangan. Dia berjingkat, saking enggan kehadirannya ketahuan orang lain, dan datang ke masjid di saat semua orang tengah beristirahat. Tangannya menggenggam satu bungkusan berisi tiga buah kurma.

Seorang munafik memergokinya. Dia melecehkan si miskin, “Bisa apa Nabi dan kaum muslimin dengan tiga butir kurma itu, hei Fulan?”

Si miskin malu dan segera meninggalkan masjid setelah meletakkan kurma di tengah tumpukan sumbangan harta kaum muslimin.

Di tengah malam, Rasulullah saw memasuki masjid. Para sahabat mengikuti beliau saw yang kemudian berkata, “Baru saja Jibril datang menyampaikan kabar gembira. Salah seorang dari kalian telah Allah terima shadaqahnya. Sebaiknya dia tidak malu karena cercaan seorang munafik. Mana si Fulan? Dialah yang shadaqahnya Allah terima.”

Sahabat menjemput si Fulan ke rumahnya. Dia datang tersedu dengan mengayunkan kakinya menuju masjid. Dia juga bingung, gerangan apa yang membuat tiga butir kurma shadaqahnya mendapat berkah dari Allah Ta‘ala.

Berkata Rasulullah saw, “Engkau hidup dalam kemiskinan. Yang kau punya di rumah hanyalah tiga butir kurma, itu pun engkau relakan untuk saudaramu. Allah menerima shadaqahmu. Engkau berikan hal terbaik yang kau punya. Allah bukakan pintu surga bagimu.”

Si miskin itu pun menangis tersedu-sedu.[]

Bagikan postingan ini

Copy Title and Content
Content has been copied.

Baca lebih lanjut

Postingan Terkait

Temukan koleksi postingan blog yang penuh wawasan dan menarik.

Menerima Semua Orang

Jika kalian ingin mengikuti seorang yang baik, maka orang yang baik itu haruslah orang yang tidak menolak orang ini, orang yang tidak mengusir orang itu,

Religi

Allah Maha Meliputi Segala Sesuatu

Seorang guru sufi mempunyai seorang murid yang diistimewakan. Guru itu sering datang kepadanya daripada datang kepada murid-muridnya yang lain. Mereka bertanya kepada gurunya tentang hal

Religi

Thariqah Naqsyabandiyah

Thariqah Naqsyabandiyah Ketahuilah bahwa Thariqah Naqsyabandiyah merupakan thariqah yang paling dekat dan paling mudah bagi murid untuk mencapai derajat tauhid, meskipun kemampuan penerimaan si murid

Religi

Matikan Dirimu Sebelum Kamu Mati

Nabi Muhammad bersabda: “Mutu Qabla An Tamautu,” yang berarti “Matikan dirimu sebelum kamu mati.” Abu Mu’jam mengatakan, “Barangsiapa yang tidak merasa mati, niscaya dia tidak

Religi

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?