Pernikahan merupakan momen sakral yang penuh makna dalam kehidupan setiap individu. Ia bukan hanya sekedar ikatan antara dua insan, tetapi juga merupakan perjanjian suci yang mengikat hubungan dalam kebaikan dunia dan akhirat. Dalam proses pernikahan, ijab qabul menjadi bagian terpenting yang menentukan sah tidaknya akad nikah.

Ijab qabul, atau sering disebut akad nikah, memiliki delapan syarat yang harus dipenuhi agar sah menurut syariat Islam. Antara lain, kesesuaian antara ijab dan qabul, tidak adanya ucapan atau diam yang memisahkan ijab dan qabul, serta penggunaan lafal-lafal tertentu yang dipahami oleh semua pihak yang terlibat.

Dalam konteks kesalahan ucapan pada qabul, perlu diperhatikan dari sisi mana kesalahan tersebut terjadi. Umumnya, kesalahan dalam penyebutan mahar tidak mempengaruhi sah tidaknya pernikahan, namun jika kesalahan terjadi pada unsur menerima pernikahan, maka hal ini dapat berdampak pada keabsahan akad.

Meskipun ada perbedaan sedikit antara ucapan wali dan calon suami dalam qabul, namun asalkan maknanya tetap sama, maka akad tersebut tetap dianggap sah. Sehingga, jika terjadi kesalahan dalam ucapan qabul, namun syarat-syarat akad telah terpenuhi, maka pernikahan tetap dianggap sah meskipun ada kesalahan tersebut.

Hingga saat ini, belum terdapat informasi yang menyatakan bahwa seseorang yang salah berucap dalam akad nikah sebanyak tiga kali harus mengulang di lain hari. Jika akad tersebut telah sah, maka tidak diperlukan pengulangan untuk membuatnya sah kembali. Namun, jika akad tersebut belum sah, maka dapat diulang kapanpun diperlukan untuk memastikan kesahihannya.

Dalam situasi dimana seseorang merasa grogi atau tegang saat melakukan akad nikah, disarankan untuk menciptakan suasana yang tenang dan waktu yang tepat agar proses akad dapat dilakukan dengan lebih siap dan mantap. Kondisi psikologis yang baik akan membantu dalam kelancaran jalannya akad nikah.

Dengan memahami pentingnya kesempurnaan dalam akad nikah serta syarat-syarat yang harus dipenuhi, diharapkan setiap pasangan yang melangsungkan pernikahan dapat menunaikan rukun Islam dengan baik dan benar. Semoga setiap langkah yang diambil selaras dengan ajaran agama dan membawa keberkahan dalam kehidupan berumah tangga.