Ketika seseorang menonton video dewasa terlalu lama, seringkali timbul pertanyaan mengenai cairan yang keluar dari kemaluan dan apakah mandi junub diperlukan. Sebelum membahas lebih lanjut, penting untuk menyadari bahwa menonton konten semacam itu tidaklah dianjurkan dalam ajaran agama karena dapat membawa dampak negatif seperti menurunkan keharmonisan dalam hubungan suami istri, dosa mata, dan membawa kepada perbuatan terlarang seperti zina.
Dalam hal cairan yang keluar dari kemaluan pria, terdapat empat jenis cairan yang biasa dikeluarkan. Pertama, air seni yang merupakan cairan sisa dari ginjal dan tidak membatalkan wudhu. Kedua, air mani atau sperma yang keluar saat ejakulasi dan mewajibkan mandi. Ketiga, air madzi yang keluar saat ada rangsangan seksual dan dianggap najis namun tidak membatalkan wudhu. Keempat, air wadi yang keluar setelah buang air kecil dan tidak membatalkan wudhu.
Para ulama sepakat bahwa madzi dan wadi tidak memerlukan mandi, hanya wudhu. Namun, jika yang keluar adalah mani, mandi junub menjadi wajib. Jika seseorang tidak yakin apakah cairan yang keluar adalah mani atau madzi, maka cukup dengan berwudhu. Namun, untuk menjaga kesucian dan kewaspadaan, mandi junub disarankan sebagai tindakan lebih hati-hati.
Dengan demikian, ketika cairan keluar akibat rangsangan seksual karena menonton video dewasa, hal tersebut umumnya merupakan madzi yang tidak memerlukan mandi junub. Namun, dalam kondisi tertentu jika terdapat keraguan atau kekhawatiran, mandi junub sebagai tindakan pencegahan lebih baik dilakukan.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai hukum mandi junub dalam kondisi seperti tersebut. Tetaplah berhati-hati dan menjaga kesucian dalam menjalani ibadah serta menjauhi hal-hal yang dapat mendekati perbuatan terlarang.
